Tampilkan postingan dengan label FANFIC. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FANFIC. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Oktober 2013

[FANFICT / ONESHOOT] Secret Room

Annyeong, balik lagi nih, XDD
kali ini mimin mau kasih FF yang agak beda nih, tapi buka yadong, #antibuatyadong
bukan juga BxB, karena mimin gak bakalan rela mereka BxB

ok langsung aja...

cast :
Lee Jnho
Meng Jia
Bae Suzy

genre : sedikit horor *maaf kalo gak serem*
*mian baneernya jelek, XD*

HAPPY READING!!!


“AKKHHHH!!!” sebuah teriakan terdengar sangat ketakutan. Terlihat seorang cowok ketakutan melihat sosok yang berada di depannya. Ketakutan terlihat jelas pada raut muka cowok tersebut. Terilat sebuah pisau yang sangat tajam terarah padanya, cowok tersebut hanya bisa berteriak sekuat yang dia bisa. NIHIL! Tak ada seorang pun yang dapat mendengar teriakn cowok tersebut, kerana tempat tersebut sudah sepi dan tempat tersebut jarang dilewati orang. Sosok tersebut masih memengang pisau tersebut dengan raut muka penuh kemenangan. Tanpa ragu-ragu sosok tersebut mengarahkan pisau itu ke tubuh cowok yang sangat ketakutan tersebut. Seketika darah segar memncar dari tubuhnya.

Selasa, 24 September 2013

[FanFict] Comeback



anyyeong guyss!!! balik lagi nih FFnya, ini FF keberapa lupa, XD
sebenernya udah kama jadi sihh tapi selalu lupa buat publishnya, mian

ok langsung aja,ini bukan FF yadong atau sejenisnya, ini cuma FF biasa, castnya tau kan yang di banner? ya itulah main karakternya,

dari kebanyakan ngomong langsung aja nih FFnya


COMEBACK




Seorang cewek sedang sibuk menata balon-balon di sebuah ruang latihan. Dengan susah payah dia mendekorasi tempat latihan itu. Setelah dirasa cukup, dia bersiap dan memakai topi yang tadi disiapkannya. Dia melihat jam di tangannya, waktu menunjukan pukul 11.30 berarti masih ada waktu sekitar 30 menit untuk dia bersiap-siap. Waktu sudah menunjukan pukul 12.00 namun orang yang dinantikannya tidak datang-datang, karena lelah untuk menyiapkan semua itu, dia tertidur di ruang latihan. Pukul 01.00 seorang cowok bertubuh jangkung mendekati cewek yang sudah tertidur lelap. Cowok itu terlihat sangat bersaah, karena membiarkan orang yang sangat dia cintai tertidur di lantai hanya untuk menunggunya. Dia mengecup kening cewek yang berada di depannya dengan lembut. Kecupan lembut itu membangunkan cewek itu
“Khun-ahh” seru sang cewek terkejut “Sejak kapan kau disini?? Mian, aku ketiduran”

Minggu, 18 Agustus 2013

[Fanfiction / FF] GAK BOLEH PACARAN [Oneshoot]


annyeong~~ admin bawa ff nih cast wooyoung - sohee... ff yadong? ahaha hm... bukan!! XD silahkan baca :) rate aja teen jadi gak yadong..

Title : GAK BOLEH PACARAN
*hm~ ini terinspirasi dari muka uyong yang imutnya selangit kaya masih bayi unyu unyu gituu deh xD eh *digampar Junho*
Genre : Humor, Romance
*haha nggak lucu sih humornya, romance nya juga dikit sih.. sebenerya genrenya apa sih? autor juga bigung XDD 
Rate : Teen
ini mah bukan yadong jadi teen... buat yang suka baca yadong, kalian baca ini juga gakpapa XD
Main cast : 
Wooyoung 2PM
Sohee WG
Other Cast : 
Nichkhun 2PM
Victoria f(x)
Min Miss A
yang lain nanti juga ketemu XP
Hmm.... apa lagi ya??
Sinopsis:
Ada seorang namja bernama Wooyoung yang dilarang pacaran -__-
*kriukkk
ini oneshoot :)
OKE!! Happy reading.. jagan lupa Commentnya ya :)


GAK BOLEH PACARAN

"Gadis itu!" WooYoung mengomel sambil menyembunyikan sobekan dibajunya.
"WOOYOUNG!" Guru cantik bernama Victoria menatap WooYoung tajam.
"Hm~ ya. .aku tahu bu" WooYoung kembali ke posisi semula. "Bagus" Victoria masih terus mengawasi

WooYoung. Tak lama kemudian datanglah guru lain bernama Nichkhun Buck Horvejkull. "Hai, sayang" kata Nichkhun kepada Victoria. Nickhun merangkulkan tangannya di pundak Victoria. Mereka terlihat sangat mesra seperti tak memperdulikan seorang siswa sedang memperhatikan mereka. WooYoung yang melihatnya pun makin panas dengan suasana ini. “Cih, guru apa-apaan mereka itu” omel WooYoung dalam hati. Setelah itu, Victoria memutuskan untuk pergi meninggalkan WooYoung dan Victoria meminta Nichkhun untuk mengawasi anak itu agar dia tidak kabur.

WooYoung punya peluang yang sangat besar untuk kabur dari hukuman Miss Victoria yang galak itu.  Dengan rayuan dan kata-kata manjanya ia meminta agar Nichkhun mau membebaskannya.

“Hyung baik, bebaskan aku ya? aku mohon hyung, kau sayang adikmu kan?” rayu WooYoung.
"Ini sekolah. Jadi jangan panggil aku hyung!" kata Nichkhun kemudian ia duduk di bangku dekat tempat WooYoung dihukum.
"ah~ hyung~ kau tidak kasihan?" rengek WooYoung.
"tidak" jawab nichkhun singkat. "HYUNG! Ayolah!" WooYoung masih merengek.
"yasudah duduk sini" Nichkhun mengabulkan permintaan WooYoung.
"Begitu dong. Hyung ku yang baik hati. Aku sayang hyung" kata WooYoung sambil mengedip kedipkan matanya.
"APAAN sih? anak kecil" Nichkhun langsung memukul kepala WooYoung.
"Aw! Kan aku bercanda. Oh iya hyung, pacarmu itu kau putuskan saja" kata WooYoung. sontak Nichkhun marah kepadanya "apa? Victoria? Tidak akan".
"demi aku. Kau tau kan aku menyukainya" kata WooYoung dengan santainya.
"kau itu~ Kau masih kecil jangan coba-coba. Kau pasti dihukum karena menggoda pacarku kan? " Tanya Nichkhun sambil menatap WooYoung dengan tatapan tajamnya.
"berhenti menatapku begitu, hyung!!" kata WooYoung yang sedikit ketakutan.
"HEY! Jangan coba-coba ya!" kata Nichkhun yang masih saja menatap WooYoung tajam.
"iya hyung~ lagipula dia kan sudah tua sepertimu. Week" WooYoung melarikan diri dari Nichkhun. Ia berlari hendak ke kantin.
"WOOYOUNG!! MAU KEMANA KAU?" teriak Nichkhun.
“ah sial!! Anak bodoh itu pasti ke kantin! Hm~ pasti ia bertemu Victoria di sana…sudahlah” Nichkhun menatap langit dan menyilangkan kakinya.
-

-

-
“Aduuhhh… Miss jangan!!” rengek WooYoung. WooYoung yang tadi kabur ke kantin benar-benar bertemu dengan Victoria dan tanpa ragu Victoria menjewer WooYoung dan membawanya ke lapangan. Di lapangan ia melihat Nichkhun yang sedang bersantai di sana. Victoria langsung menatap Nichkhun dengan Death Glarenya yang menyeramkan. Nichkhun sangat terkejut dengan kedatangan Victoria dan WooYoung. Ia hanya bisa merenges dan meminta maaf setelah Victoria mengomeli kakak beradik ini.

“Ish!! Kau sih. Pake acara ke kantin segala!” Nichkhun menggetok kepala WooYoung. WooYoung pun tidak terima dengan perlakuan Hyungnya. Ia balik menggetok kepala Nichkhun.
“Kenapa hyung tidak bilang kalau Miss Victoria ada di kantin? Aku kan nggak tau hyung” WooYoung memanyunkan bibirnya. “Ish!!”
“HEY!! KALIAN!! KEMBALI KE POSISI SEMULA!!” teriak Victoria dari pinggir lapangan sambil meminum Jusnya.
“Tuh, kan kita diomelin” kata Nichkhun sambil mengembalikan posisi tubuhnya seperti apa yang diperintahkan Victoria.
"hyung. Aku ingin punya pacar, masa aku jomblo terus sih?" kata WooYoung datar sambil menatap Victoria.
"apa? Kau? Pacar? Bwahaha. .anak kecil nggak boleh pacaran” Nichkhun tertawa terbahak-bahak.
"ah. Hyung. Kau tidak mau membantuku ya? Awas saja. Nanti Victoria akan ku goda setiap hari" ancam WooYoung
"goda saja. Aku tak akan membantumu jika kau dihukum" balas Nichkhun sambil menaikkan sebelah bibirnya seakan meremehkan.
"CURANG!" kata WooYoung kesal.
"siapa?" Tanya Nichkhun datar.
"kau, bodoh!" jawab WooYoung.
"HEY! Aku ini gurumu. Jangan memangilku bodoh, bodoh!! Lagian siapa suruh ngancem gurumu?" kata Nichkhun.
"bantuin ya hyung? Aku menyukai sohee" kata WooYoung sambil menggaruk kakinya yang gatal
"sohee siapa?" Tanya Nichkhun penasaran.
"dia murid yang pernah mengirimi kau surat cinta" jawab WooYoung datar.
"oh dia. ." balas Nichkhun sambil mengangguk.
"balas suratnya hyung. Dan bilang ke dia untuk menyukaiku" pinta WooYoung sambil merangkulkan tangan di  pundak Nichkhun.
"hm… bisa saja… tapi… aku malas" Nichkhun membalas rangkulan WooYoung dengan tangan kanannya.
"ayolah" rayu WooYoung kepada Nichkhun.
"iya iya. Hey! Bajumu kenapa?" Tanya Khun saat melihat robekan besar di baju WooYoung.
"disobek seorang yeoja" jawab WooYoung.
"siapa?" Tanya Nichkhun.
"Ahn… sohee" jawab WooYoung malu-malu.
"cie~ jadi kau suka karena dia merobek bajumu?" goda Nichkhun.
WooYoung pun menceritakan apa yang terjadi dengannya dengan sohee sampai ia menyukai sohee. "Hm... Jadi, tadi aku melihatnya sangat dekat. Walaupun dia membeberkan segala ucapanku dan bajuku nyantol di tasnya dan robek aku merasa dag dig dug ketika ditatapnya". Nichkhun hanya mengannguk sambil menaahan tertawa lalu menggodanya "ternyata kau sudah mengenal cinta. Nanti aku bilangin ke amma ya kalo kamu pacaran…" kata Nichkhun sambil tertawwa kecil.
"memangnya aku anak kecil? rencananya aku akan menembaknya setelah kau kirim surat itu" kata WooYoung.
Mereka masih saling berangkulan. Bagaimanapun posisi itu membantu mereka berdiri tanpa rasa lelah yang berlebih. "yasudah akan kubuat nanti...kau ganti pakaian dulu di UKS sana. Disana ada 1 seragam cowok. Lalu segera masuk kelas. Salam untuk gurumu yang cantik itu ya" kata Nichkhun sambil melepas pelukan mereka berdua.
"tapi, apa hukumannya sudah selesai?” Tanya WooYoung
“Lihat disana? Apa Victoria masih mengawasi kita? Tidak kan? yasudah” kata Nichkhun sambil menunjuk kearah pinggir lapangan tempat Victoria mengawasi mereka tadi.
“hahaha… guru yang aneh…tapi…beres bos!kkk" WooYoung tertawa melihat hyung-nya yang sifatnya tak jauh berbeda dengannya.
-


-
Saat WooYoung berjalan di koridor, WooYoung berpapasan dengan Sohee. Saat itu Sohee sedang menuju ke kamar mandi. WooYoung yang penasaran pun mengikutinya. Sampailah sohee ke kamar mandi.
  “siapa sih? Merepotkan saja” Sohee masuk ke kamar mandi. Ia sadar ada yang mengikutinya. Ia pikir orang itu memiliki niat jahat kepadanya. Maka dari itu ia menyiapkan gayung berisi air. Saat ia keluar dari kamar mandi ia langsung menyiramkan air itu ke orang yang mengikutinya. Akibatnya WooYoung basah kuyup. Bukan hanya itu, Sohee langsung memukul WooYoung dengan gayung yang ia bawa. WooYoung pun menghindar.
“wowowow… berhenti woy!!” bentak WooYoung. Ia langsung memegang kedua tangan sohee. Kini mereka bertatapan. Wajah WooYoung dengan perlahan mendekati wajah sohee. Mata sohee langsung terpejam. WooYoung pun mencium pipi sohee dan membuat sohee berteriak. WooYoung pun langsung membungkam.
“KAU GILA YA?” bentak sohee. Kemudian sohee pergi dari kamar mandi setelah berhasil menyiksa WooYoung dengan memukulnya dan menendangnya.
“Aduuhhh… gak jadi pipis kan. Dasar namja gila!!” omel sohee
BRUKK. Sohee menabrak seseorang namja. ia terkejut saat tahu namja itu adalah Nichkhun. Ia langsung meminta maaf kepada Nichkhun.
“mianhae, maafkan aku pak” kata Sohee.
“Hm… kamu sohee kan?” Tanya Nichkhun
“i… iy….iya pak” jawab Sohee gugup.
“Ini untukmu” kata Nichkhun lalu memberikan surat balasan itu, lalu ia langsung saja pergi “dasar anak kecil” kata Nichkhun dalam hati.
“haaa?” sohee hanya bisa menganga dan melihat Nichkhun meninggalkannya.
-

-
“KYAAAAA!!! Mimpi apa aku semalam? Suratku dibalas oleh Nichkhun-sshi. KYAAAAAAAAAA” Sohee berteriak senang sampai-sampai seisi kelas memperhatikannya.
“Mandu!! Ada apa? Kau senang sekali ya?” Tanya Min sahabatnya.
“Min!! dia membals suratku, MIN!” jawab Sohee girang.
“siapa? Dia siapa??” Tanya Min penasaran.
“Nichkhun lah… siapa lagi?” jawab Sohee sambil menciumi surat yang ia bawa.
“Wahhh kau beruntung sekali sohee” kata Min.
“APA KUBILANG!! DIA PASTI MENYUKAIKU. PASTI SEBENTAR LAGI DIA MEMBERIKU MAWAR. KITA BERKENCAN. DAN AAAA!!! AKU TAK BISA BAYANGKAN!!” pikiran Sohee mulai melayang-layang diudara.
“Hm… mana mungkin ku biarkan kalian bersatu!” omel Min dalam hati.
“AKU INGIN MEMBACANYA!!KYAAA” Sohee berteriak seperti orang gila.
“kalau mau baca ya baca saja, gak usah lebay gitu kali” kata Min judes.


“Hiks…hiks” Sohee menangis. Min pun terkejut dengan respon Sohee setelah membaca surat dari Nichkhun. Min mengira kalau Nichkhun memilih Min daripada Sohee. Min tertawa jahat dalam hati.
“kau kenapa, sohee?” Tanya Min sok perhatian.
“ARRRGGHHH!!! NAMJA BODOOOOHHH!!!” teriak Sohee yang sangat kesal.
“jangan bilang Nichkhun bodoh!! Kau yang bodoh!” bentak Min.
“hey. Bukan Nichkhun yang bodoh tapi…coba kau baca ini!!” Sohee memberikan surat itu dan Min membacanya.
“BWAHAHAHAHAHAHA!!!!” Min tertawa terbahak-bahak sambil menghentak-hentakan kakinya di lantai.
“JANGAN TERTAWA SEPERTI ITU DIDEPANKU!!! KAU JAHAT!!” kata Sohee sambil memukul kepala Min.
“Sohee… dia datang!! Bwahahaha!!”  Min tertawa sambil menatap WooYoung aneh.
“HEY! Ada apa menatapku seperti itu?” Tanya WooYoung penasaran.
“Baca ini!!” Min memberikan surat itu ke WooYoung
Dear Sohee, kamu itu cantik, tapi maaf aku sudah punya kekasih. Jadi kau cari yang lain saja ya. Anak ingusan dan suka gigit orang, si WooYoung mungkin cocok denganmu. Dia cocok denganmu, kalian sama-sama mandu. Kkk… dan asal kamu tahu aku membalas suratmu karena disuruh anak ingusan itu!! Tapi, jangan mendekati adikku ya, dia ga boleh pacaran ;) cari yang lain saja ya…
“HYUUUUUNNGGGG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! KAU BENAR-BENAR MENYEBALKAN!!!”
THE END

Astaga~ ceritanya abal banget… Author gila saat buat ini XD
Commentnya ya readers nan cantik ataupun ganteng :) nanti yang cmment dapet hadiah deh, hadiahnya req ff B) hahaha....

Senin, 03 Juni 2013

My Winter Love (part 3)


-NK’s POV-

Sudah hampir 1 jam aku menunggu Haeyoung, tapi anak itu tak kunjung keluar. Sekolah sudah tampak sepi, ku putuskan untuk mencari di kelasnya.
“Junho?? Siapa Junho??” aku mendengar suara yang membicarakan Junho, namun aku berusaha untuk mengabaikannya
“Sepertinya orang itu sangat berarti!” katanya lagi, dan aku melihat seorang namja berjalan ke arah ku dengan muka bingung, dan namja itulah yang berkata-kata tentang Junho
“Chogiyeo, apa kau melihat Haeyoung??” aku bertanya padanya
“Haeyoung?? Gadis dengan rambut sebahu??” katanya berbalik tanya kepadaku
“Nde, kau melihatnya??” kataku antusias
“Sepertinya tadi aku melihatnya di kelas, keundae...” sebelum dia menyelesaikan kalimatnya aku segera berlari ke kelas Haeyoung
Kulihat Haeyoung sedang menatap kosong ke langit. Aku berjalan mendekatinya dan memnaggilnya
“Haeyoung-aa, kau membuat oppa takut. Kau tidak keluar dari tadi, aku kira kau kenapa-napa. Kau tak boleh mangulanginya lagi ya??” kataku lembut
“Nde oppa, mian” katanya sangat lirih, tapi aku tahu dia barusaja menangis
“Kau habis menangis??” tanya ku
Ia hanya mengengguk pertanda ‘ya’
“Kau ini bagaimana sih??” kataku sedikit meninggikan nada “Kau tak mau melihat Junho bahagia disana?? Apa kau mau Junho juga bersedih karena mu??” kataku sedikit membentak
Haeyoung tak bergeming, air matanya semakin deras. Aku rasa aku sedikit kasar padanya, tak seharusnya aku membentaknya. Walau aku juga sangat sayang pada Junho yang telah aku anggap sebagai deongsaeng ku sendiri.
“Miann... aku tak bermaksud membentakmu” kataku sambi memeluknya
“Anii, hikss... oppa hikss.. tidak salah, hikss...” katanya di sela-sela tangisnya
“Sekarang kita pulang ya?” ujarku seraya melepaskan pelukanku dan menariknya keluar

-WY’s POV-

“Kau ini bagaimana sih??” sebuah suara yang sedikit membentak “Kau tak mau melihat Junho bahagia disana?? Apa kau mau Junho juga bersedih karena mu??” kata seorang pria yang berdiri di depan Haeyoung
Junho? Kenapa Junho lagi siapa Junho? Dan apa hubungannya dengan Haeyoung? Mr. Park juga? Aku semakin bingung dengan semua ini. Sejak gadis itu masuk sekolah, semuanya berubah, semua selalu membicarakan Junho yang tak jelas itu. Pria itu membawa Haeyoung keluar, aku hanya tetap bersembunyi di balik koridor.
“Oppa.. bisakah kita menjenguk Junho sekarang?” suara Haeyoung bergetar
“Baiklah” kata pria yang bersamanya
Ingin aku mengikutinya, namun telepon ku berbunyi, aku kaget setelah melihat nama yang tertera di layar.
“Gawat... aku terlambat” kataku pada diri sendiri “Yoboseo.. Appa, mian aku terlambat, ada sedikit masalah di sekolah” kataku terburu-buru
“Baiklah, Appa tunggu 15 menit lagi” kata Appa sedikit mengancam
“Nde” aku segera lari ke mobilku dan menuju ke rumah dengan secepat mungkin
-
“Wooyoung, palli!!” seru Appa padaku
“Nde” aku berlari mengahampiri Appa “Mian Appa” kataku sambil terengah-engah
“Kajja, kasian keluarga Lee sudah mengunggu” katanya sambil menyeretku masuk
“Miann, uri Wooyoung ada sedikit urusan, jadi dia agak terlambat” kata Eomma yang ku dengar saat aku dan Appa memasuki rumah “Nahh.. itu Wooyoung! Wooyoung palli” kata Eomma sambil tersenyum kepadaku
“Sungguamita!” katu sopan dan membungkuk
“Anii, aku bisa mengerti masalah anak muda” kata Mrs. Lee yang tersenyum padaku
Makan malam ini aku sebenarnya tidak ingin melakukannya, namun aku juga tak mau Appa mengurungku dalam rumah lagi. Jadi mau tak mau harus aku ikuti. Sesungguhnya makan malam ini hanya akan menjodohkanku dengan putri keluarga Lee, namun aku masih tak mau berurusan dengan gadis, dan berbicara soal gadis, aku jadi teringat dengan Haeyoung. Sebenarnya dia gadis yang cantik namun sesuatu telah merebut senyumnya.

-HY’s POV-

Hari ini aku mengunjungi Junho lagi, aku menatap kosong pada batu nisan yang tertulis namanya. Berusaha keras aku tidak menangis, aku tak mau membuat Khun Oppa marah lagi dan menyusahkannya lagi. Setelah hampir 30 menit aku duduk di samping pusaranya, aku beranjak pergi dan menghampiri Khun opaa yang menunggu ku di mobil
“Mian, aku lama sekali” aku merasa bersalah pada Khun oppa
“Anii, aku sudah terbiasa menunggu” katanya sambi tersenyum manis padaku
Aku membalasnya dengan sedikit senyum di wajahku, dan aku kira Khun oppa malah merasa kasian terhadapku yang memaksakan untuk tersenyum
-
“Haeyoung-a, kau tahu? Neomo saranghae!” kata seorang pria yang berada di samping ku
“Nde, na-do saranghae” jawabku sambil bersandar di pundaknya yang bidang
“Bisakah kau melupakanku?” katanya tiba-tiba
“Andwe! Aku tak akan pernah bisa melupakanmu Junho-ya, aku...” belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku Junho menutup mulutku
“Tapi kau harus melupakanku, aku tak mau membuatmu menangis terus menerus” katanya sambil berdiri dan menginggalkanku
“Keundae... Junho-ya, JUNHO-YA!!!!!” aku berteriak dan terbangun dari mimpiku
Aku melihat Khun oppa telah berdiri di samping ranjangku, wajahnya terlihat sangat khawatir
“Haeyoung, wae?? Gwenchana??” ujar Khun oppa khawatir
“Nde, gwenchanayo. Hanya mimpi kok” kataku sambil mengusap keringat di kening ku
“Baiklah, sekarang kau tidur lagi ya” katanya sambil membelai kepalaku
“Nde” kataku sambil memejamkan mata
7 AM
Khun oppa mengantarku ke sekolah seperti biasanya, dia takut kalau aku tidak sampai sekolah dan aku malah pergi ke makam Junho. Karna ini pernah terjadi sekali saat Khun harus pergi lebih pagi dariku.
Beginilah aku sekarang, aku tak bisa melakukan apapun dengan benar, selalu saja aku merepotkan Khun oppa.
“Haeyoung-a.. “ seru Suzy girang
“Mhmm...” jawabku singkat
“Kau kenapa?? Ayolah senyum lagi, aku mulai kangen kamu yang cerwet, kamu yang ceria, kamu yang selalu heboh” katanya memohon
“Aku butuh waktu, gak akan semudah itu” kataku dingin
“Baiklah, aku kan membuatmu kembali seperti dulu lagi” tekadnya
“.....” aku pergi menuju kelasku

-WY’s POV-

Kulihat Haeyoung sedang bercakap-cakap dengan Suzy, dia seperti biasanya tetap dingin dan diam. Dia hanya berkata yang perlu saja, gak pernah lebih. “Aku harus tau tentangnya” tekadku. Aku berusaha bernegosiasi dengan Chansung yang duduk di depan Haeyoung.
“Ayolah Chansungie, sekali ini saja aku minta bantuanmu!” kataku memasang muka aegyo ku yang paling unyuu... (maaf ya..)
“Aishhh... jangan tunjukan muka itu lagi!!” Katanya histeris “Atau kau mau aku menyukaimu, hah??” lanjutnya jail
“Aishhh... kau lebih parah dariku ternyata, hoekkk” kataku sambil bergidig “Tapi kau maukan??”
“Baiklah, lagian aku juga ingin ganti suasana” ujarnya
“Gomawo Chansungie...” hampir saja aku memeluk Chansung, kalau dia tidak menghentikanku “Hehehe, mian mian, aku terlalu senang” sambil nyengir kuda
Haeyoung masih duduk di tempatnya dan tak menyadari aku duduk di depannya mengantikan Chansung, sepertinya ia memang tak tertarik dengan dunianya lagi.
“Ehmm.... boleh ku tahu namamu??” kataku ramah pada Haeyoung, dia tetap tak bergeming
Kulihat matanya sembab, sepertinya dia habis nangis. Matanya mulai berkaca-kaca lagi, dan aku kira dia akan mulai menangis lagi. Tapi sepertinya dia baru tak ingin menagis.
“Chogiyo...” kataku sambil melambai-lambaikan tanganku di depan wajahnya
“Ahh? Wae?? Nugu??” itulah kata pertama Haeyoung yang aku dengar (sebenarnya bukan, tapi maksudnya Haeyoung berbicara pada Wooyoung)
“Anii, boleh kita kenalan?? Aku murid baru di sini, dan aku belum mengenalmu, jadi boleh aku kenalan??” kataku sambil tersenyum seramah mungkin padanya
“Ahh, nde. Haeyoung, Song Haeyoung imnida” katanya singkat
“Joneun Jang Wooyoung imnida” dan itulah akhir pembicaraanku paa Haeyoung

Kurasa aku sudah tertarik padanya semenjak aku melihatnya menangis sambil memegang kalungnya.


note : mian bannernya jelek yahh, XDD

do leave a comment !

Kamis, 11 April 2013

Always (oneshoot)




Anyyeongggg......... *muncul lagi setelah lama ngilang* mian baru nongool lagi, ini FF ke tiga yg berhasil saya buat

Enjoyy~~




Aku mencoba untuk tidur, tapi apa daya mata ini seperti tidak mau tertutup. Aku tahu ini konyol tapi ini benar-benar terjadi padaku, aku tak bisa tidur karena seorang yeoja yang tadi pagi menabrakku dengan sepedanya. Walau pun badan ku sakit, tapi sakit itu hilang saat aku menatap wajahnya yang begitu manis. Otakku mulai mengingat-ingat kejadian tadi. Dia seperti sedang terburu-buru, karena dia mengendarai sepeda itu dengan kecepatan maksimum *seberapa cepat sih sepeda itu?*. Aku yang saat itu sedang berjalan santai, tiba-tiba saja dia menabrakku hingga kurasakan tulangku patah—hanya untuk bilang sakit.
“Gwencana??” kata yang paling aku ingat dari kejadian itu, aku hanya tersenyum ketika aku mengingat kejadian itu.
‘KRINGG...........’
Bunyi jam weaker ku yang menyadarkan ku dari lamunanku. “Sial!! Gak tidurr!!” aku bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh muka. Suhu 20 C membuatku malas untuk mandi, walau pun aku harus ke sekolah. Sebenarnya ini hari pertamaku masuk di sekolah baru, karena Appa pindah tugas dan aku harus ikut dengannya.
“Chansung-aa!!! Cepat turun dan sarapan!!” seru Appa dari bawah
“Ndee!! Sebentar!!!” suaraku tak kalah kerasnya
Aku memang hanya berdua dengan Appa, karena Eomma sudah meninggal sejak aku masih bayi. Tapi aku masih kurang percaya dengan itu, masalahnya aku belum pernah sekaipun di ajak untuk ziarah ke makam Eomma, dan parahnya lagi aku tak pernah tahu wajah Eomma. Appa tak pernah memberiku foto Eomma, jadi aku benar-benar tak tahu seperti apa wajah Eomma.
Saat aku pertama kali sampai di sekolah aku heran, kenapa sekoah ini masih sepi. Mungkin kah sudah masuk atau memang seperti ini biasanya? Appa langsung menuju ruang kepala sekolah untuk urusan administrasi, dan aku?? Seperti biasa, aku melihat-lihat sekolah yang akan menjadi tempat ku belajar nanti. Sekolah ini cukup keren, ada ruang musik, ruang dance, ruang drama, dan lainnya. Sepertinya Appa memang mengerti sekolah yang cocok denganku.
‘BRUKK!!!’
Seseorang menabrakku dari belakang *sial banget nih anak, di tabrak mulu* untung aku tak jatuh, tapi lama kelamaan punggungku terasa hangat dan basah. Aku mulai berfikir yang aneh-aneh. Saat aku menoleh ke belakang, ku dapati seorang gadis yang sedang menangis di punggung ku.
“Gwencana?” aku memastikan bahwa dia tidak menangis karena menabrakku
“Hiks.. nde.. hiks.. gwencana” jawabnya di sela-sela tangisnya
“Wae?? Kau sakit?”
“Ani... hiks. Bisakah kau seperti ini sebentar lagi??”
“Baiklah”
Kurang lebih 5 menit dia menangis di punggung ku, dia mulai berhenti dan mendongakkan kepalanya. Aku kaget setegah mati setelah aku tahu siapa yang dari tadi menangis di pungungku. Gadis yang menabrakku dan membuatku tak bisa tidur tadi malam!
“Gomawo... mian merepotkan mu” katanya sambil tersenyum yang dipaksakan
“Nde. Apakah kita perna bertemu sebelumnya?” seteah mendengar pertanyaan ku dia mulai mengamatiku wajahku
“Ahh.... kamu yang kemarin aku tabrak kan?” sepertinya dia ingat “Jeongmal mianhae!”
“Nde” jawabku singkat, sebenarnya aku bingung mau berkata apa
“Kau siswa baru di sini??”
“Nde”
“Baiklah. Untuk menebus kesalahanku karena menabrak ku kemarin dan memintamu untuk meminjamkan punggung mu, aku akan menjadi guide mu untuk melihat-lihat sekolah ini. Bagaimana?”
“Baiklah. Kajja!”
Akhirnya aku di temaninya untuk meihat-lihat sekolah ini, sebenarnya tadi sudah cukup bagi ku. Tapi aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.
“Jadi di mana kelas mu?” pertanyaannya mengembalikan pandanganku yang sedari tadi melihat ke arahnya
“Ahhh... nggg... 11-2” jawabku kaget
“Jjinjayo??” katanya tak percaya
“Wae?? Tidak percaya??” aku bingung dengan reaksinga
“Anii, berati kau sekelas dengan ku dong?” katanya sambil tersenyum
“Jjinja??” sekarang giliran aku yang tak percaya
“Oh ya. Kita belum kenalan kan?? Aku Suzy, Baek Suzy” katanya sambil menguurkan tangan
“Chansung, Hwang Chansung” ku sambut uluran tangannya “tapi kenapa sekolah ini masih sepi??”
“Ohh, ini memang biasanya seperti ini. Siswa biasanya akan datang 15 menit sebelum bel masuk”
“Dan kau??”
“Aku?? Aku terbiasa datang pagi, aku suka sekolah jika masih sepi. Tidak teralu ramai, jadi aku bisa bebas mau ngapain aja, hehe”
Tuhan sungguh sayang padaku, dia mempertemukan aku dengan gadis yang aku sukai sejak dia menabrakku kemarin. Bukan hanya satu sekolahan, bahkan sebangku.

Sudah hampir 3 bulan aku bersekolah di sini, dan aku sudah mendapatkan banyak teman. Aku mulai mengetahui siapa Suzy sebenarnya dan sifatnya. Jadi tak heran jika dia tiba-tiba nangis sendiri, biasanya dia begitu karena melihat burung yang jatuh, semut keinjek, pokokya dia mudah sekali terharu. Apa agi dia sayang binatang, tak heran ju=ika dia seperti itu.
Memasuki bulan ke empat aku sekolah di sini, perasaan yang selama ini aku sembunyikan dalam hatiku serasa ingin keluar dari tempatnya. Apa lagi sekarang ada yang mendekati Suzy yaitu, seorang cowok bernama Taecyeon. Sepertinya Taecyeon menyukai Suzy, walaupun Suzy tak menyadarinya. Hati ku sakit saat Suzy pergi dengan Taecyeon, aku memang tak berhak mengatur dia. Jadi, aku putuskan untuk mengungkapkan semuanya pada Suzy.
Waktu yang aku tunggu datang, aku mengajak Suzy ke haaman belakang sekolah, seteah sekolah usai.
“Suzy-aa ada yang mau aku bicarakan pada mu” katku basa-basi
“Mwo? Bilang aja” katanya polos
“Mmm.... mmmm.....”
“Mwo??”
“S-s-saranghaeyo”
“Mwo?? Aku tak salah dengar?”
“Sebenarnya aku sudah menyukaimu saat aku menabrak ku di hari itu. Jadi maukah kau menerima ku??”
“Mmmmm..... gak.... gak mau nolak”
“Jadi....”
“Sebenarnya, waktu aku menagis itu hanya pura-pura saja, karena aku tahu itu adaah kamu. Dan Taecyeon, dia sepupuku. Aku memintanya untuk mendekati aku agar kau mengatakan ini padaku” Suzy tersenyum manis padaku
Aku memeluknya erat.
“Oppa, maukah kau berjanji padaku 1 hal?”
“Mwo?”
“Maukah kau berjanji akan selalu di sisi ku?”
“Nde. Aku berjanji!”
“Gomawo”

Dua bulan setelah itu, aku mulai merasakan ada yang aneh dengan Suzy, dia sering terlihat pucat dan sering tidak masuk sekolah. Dan sudah hampir seminggu ini dia tidak masuk sekolah.Aku khawatir dengannya, aku berfikiran yang aneh-aneh tentang Suzy. Suzy tak pernah bilang padaku dimana tempat tinggalnya. Jadi aku harus bertanya pada Taecyeon sepupu Suzy.
“Taecyeon, kau tahu rumah Suzy kan??” tanyaku pada Taecteon
“Suzy?? Dari mana kau mengenal Suzy??”
“Apa maksudmu?? Bukannya....”
“Suzy sebenarnya sudah meninggal tahun lalu. Dia mengalami kecelakaan dan mengalami dead brain. Suzy mampu bertahan selama 1 bulan, dan setelah itu, otaknya benar-benar tak berfungsi” Taecyeon menjeaskan dengan tatapan kosong
“Mustahil!! Suzy selama ini ada dengan ku, kau juga kan?? Bukannya dia memintamu untuk pura-pura mendekatinya??” aku tak percaya dengan penjelasan Taecyeon
“Aku memang sering datang ke kelas Suzy. Setelah dia meninggal aku selalu datang di depan pintu dan memanggil namanya dan .....”
Sebelum Taecyeon melanjutkan kata-katanya aku pergi menjauh dariya dan pergi ke tempat dimana aku menyatakan perasaanku. Aku meihat bayangan Suzy yang sedang tersenyum padaku
“Kenapa jadi seperti ini?” aku bertanya padanya yang masih tersenyum manatapku, dia tetap tak berkata, dia hanya tersenyum dan meambaikan tangannya. Lama kelamaan bayangannya semakin hilang dan Suzy benar-benar hilang untuk selamanya. Walau pun bukan Suzy yang sebenarnya, aku tetap mencintainya.
Suzy can you hear me?? I’ll aways love you, even if you’re no longger here. You’ll always be in my heart


How it is?? Dont be a silent reader, do eave a comment,, ^^

Minggu, 31 Maret 2013

WHEN THE DARKNESS COME [FANFIC PART5/END]


PART 5
Annyeong~ masih ingat dengan WHEN THE DARKNESS COME?? Ini dia lanjutannya. *author dikeroyok gara-gara lama banget publishnya* kkk
Mianhaeyoo… author sibuk dengan scenario yang memusingkan kepala. Jadi ampe lupa punya tanggungan 1 part lagi. Yup!! THIS IS THE ENDING OF THE STORY!! J


ENJOY
“kau mau menikah denganku?” Tanya Junho pada Hye Soo
“iya oppa. Apa oppa tidak mau?” Hye Soo menatap dalam kedua mata sipit junho
“Kkk~ bukannya kau menolak tapi—biarkan aku yang melamarmu saja. Bagaimana?” Junho tersenyum sangat tulus. Ia membuat para readers mimisan *lhoh
“benarkah, oppa?” Tanya Hye Soo yang masih tak yakin
“tidak mau ya?” Junho sedikit manyun seperti saat ia hendak mencium gomaeng
“Tentu— aku mau. Tapi, apa oppa serius? Oppa berjanji?” Hye soo kembali bertanya untuk meyakinkan dirinya bahwa yang dikatakan Junho bukan sebuah lelucon yang Junho buat untuk membuatnya senang dan justru lalu membuatnya mati kegeeran.
“aku janji” junho kembali tersenyum dan senyumannya kali ini membuat hye Soo tersipu semburat merah tampak di kedua pipinya yang mulai mengurus itu. Sepanjang perjalanan, mereka hanya membicarakan hal-hal yang mereka ingin lakukan setelah ini. Tak lupa rencana membatalkan pernikahan Hye Soo dengan MinJun.
-


-

Drrrt.. Handphone milik Junho bergetar. Seketika membuat percakapan mereka berdua pecah dan mereka saling bertatapan. Junho segera mengambil HPnya dan mengklik tombol terima tanpa melihat siapa yang menelfonnya.
“Yeoboseo?”
“Junho!”
“Ah~Nichkhun??”
“Dimana kau?”
“aku dijalan”
“aku sudah sampai”
“baguslah”
“bagus apanya? Aku diusir oleh satpam mu”
“Bwahahaha”
“kenapa kau malah tertawa. Cepat kemari”
“Khun”
“ya?”
“kau bisa bernyanyi kan?”
“Sedikit”
“aku punya lagu”
“lalu?”
“mari kita duet”
“apa?”
“kau tidak mau? yasudah”
“ehhh tentu mau”
“baguslah”
“lalu bagaimana?”
“aku sebenarnya sudah lama ditawari oleh pemilik JYP ENT untuk membuat album. Tapi aku tidak ingin sendiri. Aku ingin memiliki teman duet”
“benarkah?”
“apa aku terlihat tidak serius?”
“lalu kapan kita rekaman”
“besok kita langsung kesana”
“Apa?”
“apa lagi?”
“tidak! ITU SANGAT KEREN”
“baguslah”
“HEY SIPIT!! Sebentar!! Aku mau bilang kalau tadi mobilmu mogok!”
“lalu?”
“ya aku meninggalkannya di bengkel. Untung saja tak jauh”
“sudah?”
“iya”
“yasudah”
“DASAR SIPIT!!!!!!!!”
“terserah kau saja”
“cepat pulang!! Jangan macam-macam dengan yeoja itu. Kau masih punya banyak mimpi kan?”
“apa maksudmu? Hah? Aku tak akan melakukan apapun padanya bodoh!!”
“hehe.. hanya bercanda.. ya antisipasi agar aku tak gagal menjadi penyanyi”
“tuuuttt”
“ehhh.. dia marah padaku ya? hish.. dasar sipit. Selalu saja begini. Dia sangat sensitive. Aku tidak bisa bayangkan jika aku akan menadi teman duetnya. Apa aku akan tehan meghadapi bokong besar itu? Hm~ mudah-mudahan saja” gumam Nichkhun

-

-


“TIIIINNN.. TIIIIIINNNN” Suara itu berkumandang saat junho datang. Huh, satpam gila itu langsung saja membukakannya. Tapi, Junho kan memang majikannya. Apa salahnya? Aku sial. Kenapa harus bertemu orang se-menyebalkan junho. dia masuk begitu saja tanpa memperdulikanku. Dia malah membawa wanita itu masuk pula. Jangan-jangan. Tidak mungkin. Aku sangat mengenal Junho. Dia tak mungkin begitu. Huh!! Sialnya aku dikacangin. Bukannya cemburu. Hanya saja saat mereka masuk satpam itu masih saja tidak memperbolehkanku masuk. Dasar Junho! dia malah langsung masuk ke rumahnya. Terpaksa aku menelfonnya lagi. Aku semakin gila mendengar dia berbicara tidak jelas. Tuhan. Ternyata aku salah sambung. Ah! Sial! Kucoba lagi dan “Maaf pulsa anda tidak cukup untuk blablablabla..” Lengkap penderitaanku. Sepertinya aku memang harus menunggu Junho menyadari ada yang hilang. Tapi kapan ia akan menyadari bahwa ada aku disini? Aku hanya bisa berjalan mondar-mandir seperti setrika. Satpam itu pun selalu mengawasi setap pergerakanku. Sial. Aku jdi tak bisa masuk diam-diam. Dijelaskan pun dia tak akan mengerti. Sudah berapa kali aku mengucapkan kata sial. Aku capai. Akan ku ganti menjadi Damn!! Biar readers berkata apa. Aku kan lebih pintar bahasa inggris daripada junho. wajar saja kan? :P
-

-

Pukul 2PM. Padahal aku menunggunya sejak pukul 10. Dia keluar rumah dan aku langsung berteriak kepadanya. Aku sangat kesal. Ku tabok pantatnya yang besar itu. Satpam rese itu masih saja ikut campur. Ia tiba-tiba menangkapku dan mengataiku orang gila. Hey!! Siapa yang gila? Aku? Yang benar saja. Yang gila itu majikanmu!! Dan KAU!! Satpam Bodoh! Tak terima dengan semua ini aku segera meminta junho meminta maaf padaku namun, ia sangat licik. Ia mengancamku. Ia bilang jika aku manyuruhnya minta maaf berarti aku harus menjadi satpamnya. Bagaimanapun aku bukan siapa-siapa dirumahnya. Akupun mencabut perintahku tadi dan segera masuk. Satpam masih saja belum percaya terhadapku. Junho akhirnya angkat bicara dan satpam itu percaya. Satpam itu bernama Jo Kwon. Sudah badannya kecil, aneh, menyebalkan, hidup pula. Aku heran kenapa junho mau mangangkatnya menjadi satpam.




-




-



Sudah  dua tahun aku di korea. Namun, aku masih belum tahu dimana Min sekarang. Aku sangat khawatir namun sekarang aku sudah punya kesibukan sendiri. Aku sekarang sedang menjalani rutinitasku sebagai penyanyi bersama Junho. aku sangat berterimakasih padanya karena telah membuatku menjadi terkenal seperti sekarang ini. Semoga min telah melihatku di TV.


-



-



Chansung PoV
“Maafkan aku saenggie. Karena akulah kau tidak bisa bersama Nichkhun. Aku yang salah. Aku mohon maaf karena telah membuatmu kecewa. Maafkan aku. Aku janji aku akan menjadi mata bagimu. Aku jannji jika Nichkhun datang untuk mu dan mau menerimamu kembali aku akan meminta maaf padaya. Aku berjanji akan berlutut padanya. Tapi apa mungkin? Sekarang dia sudah sangat terkenal. Saenggie bersabarlah. Kau itu cantik. Kau pasti bisa mendapatkan pria yang lebih baik dari Wooyoung. Maafkan aku karena Wooyoung menipumu. Pilihanku yang itu sangat bodoh. Aku minta maaf. Andai aku bisa mengatakan semua ini kepadanya. aku sangat merasa bersalah. Aku tak pantas menjadi kakaknya” Chansung bergumam di depan pintu ruang inap Min. Beberapa bulan yang lalu Min kecelakaan saat sedang bersama wooyoung. Wooyoung. Namja yang ku anggap sebagai pasangan yang paling sempurna untuk Min telah mengecawakanku. Aku tak habis piker. Dia telah berjanji padaku namun dia malah lari setelah Min difonis buta seumur hidup. BAD BOY!! Aku takkan pernah memberi maaf padanya.

-

-

Normal PoV
Chansung mendengar ada yang aneh di dalam  ruang dimana Min dirawat. Ia pun memanggil min memastikan tak aka nada apa-apa. “Min?” panggil Chansung yang mendengar suara dari dalam ruang rawat. “Oppa!! Kesini!!” Min sedikit berteriak dengan bersemangat. “ada apa adikku? Kau terlihat sangat bahagia?” chansung menghampiri adiknya dan mengelus rambutnya. Chansung berdiri di samping kasur Min. “Oppa!! Nichkhun!!” kata Min sambil tersenyum bahagia penuh arti. “Nichkhun?” Chansung sedikit bingung. “Sudah lama ia tidak megucapkan nama itu dan tiba-tiba saja ia mengucapkannya. Apa yang terjadi padanya? Apa dia sudah lupa aku membenci Nichkhun?” hati Chansung bertanya-tanya. “oppa!! Jika nichkhun oppa kembali kau akan merestui hubungan kami oppa?” Tanya min sambil tersenyum dan tatapan yang arahnya sudah tak menentu. Chansung memegang erat tangan Min. ia merasa sangat kasihan dengan adiknya. Ia pun langsung meng-iya-kan nya dengan menganngguk. “oppa? Apa kau mengangguk atau sebaliknya?” Tanya min pada chansung dengan masih tersenyum bahagia. “Iya, saenggie~ aku akan merestui semuanya. Bahkan aku akan meminta maaf pada Khun kalau dia datang dan mau menerimamu kembali” ungkap Chansung tanpa ragu dan ia memeluk Min.
“oppa? Kenapa memelukku?” Tanya min
“aku menyayangimu, adikku” jawab Chan
“lalu apa yang membuatmu sangat senang hari ini, saenggie?” lanjut Chansung
“Oppa~ aku merasakan kehadiran Nichkhun-oppa. Aku yakin dia disekitarku. Apa di ruangan ini ada Nichkhun, oppa? Aku dapat merasakan kehadirannya, oppa! Chansung-oppa!! Kau percaya padaku kan?” jelas Min panjang lebar
Mami gattaneun geon algo isseotjiman
Mae beon eotgalligo YEAH
Mal eopshi seororeul baraman boneun geotdo
Ijeneun jichyeosseo

Every day, every night
Neomani nareul chaeul su inneun geol
It's alright, it's alright
Ijen nae mameul jeonhalke daedabhae jweo
“Oppa!! Nichkhun!! Dimana dia sekarang oppa? Dia disini kan?” Tanya Min sambil menggenggam erat tangan Chansung.
“Min, dengar aku. Nichkhun sekarang penyanyi, yang kau dengar memang suaranya namun hanya lagunya, saeng” kata chansung. Kata-kata kakaknya itu sangat menusuk hatinya. Tadi ia sangat yakin akan kehadiran Nichkhun.
“benarkah itu, oppa?” Tanya min tak sesemangat tadi
“Tidak, Min! dengar lah Baby give it to me
Jjarithameul naege jweo
Neowa hamkke hal geoya
Naege dagawa jweo
Jigeum I sunganmaneun
Dareun saenggakhajima
Nan~ nan~ neoman isseumyeon dwae
Nan~ nan~ I wanna feel your love
” Nickhun pun keluar dari tempatnya bersembunyi.
“Chansung-oppa. Apa itu lagu atau hanya rekaman?” Tanyanya
“Saenggie~ Nichkhun datang” jawab Chansung yang masih terkejut dengan kedatangan Nichkhun.
“Oppa? Nichkhun-oppa? Apa kau disini? Dimana oppa? Dimana dia?” Min meraba-raba sekelilingnya. Ia pun meraih tangan yang sangat tak asing baginya. “Khunnie-oppa. Kemana saja kau? aku merindukanmu. Oppa! Peluk aku” Pinta Min manja. “Aku juga merindukanmu” Jawab Khun lembut dan lagsung memeluk Min. “Tapi, oppa~ sekarang aku bukan pacarmu lagi. Dan apa oppa tahu aku buta? Aku tak bisa melihat apapun lagi? Aku hanya bisa melihat kegelapan untuk selamanya” nada bicara Min melemah. “Aku tahu itu, makanya aku datang untuk mengisi kegelapan hatiu. Aku bukan siapa-siapamu lagi. Itu sekarang. Namun akan berbeda dengan nanti. Aku yakin kau akan menkadi milikku selamanya. Maukah kau menjadi pacarku lagi? Maukah kau menikah denganku? Sehidup semati denganku”


THE END





Ciaaaatt!!! UDAH SELESAI NIHH…GIMANA ??? COMMENT, nde??? GAMSA
*PELUK JUNHO* jangan lupa COMMENT.. KALO GAK KOMEN BUKAN HOTTEST!! BUKAN KPOPERS ASLI!! :P

Sabtu, 30 Maret 2013

We are Same (Oneshot)




This is my second FF Oneshoot, dan sama dengan yang pertaman FF ini gak lama-lama buatnya, jadi ya maaf jika jelek atau gaje. hehe


Enjoy this

Pagi yang dingin menyambut Junho yang sedang bangun dari tidurnya. Wajar saja udara sangat dingin, karena musim semi sudah di gantikan oleh butiran salju yang sangat dingin. Termometer ruangan di kamar Junho menunjukkan suhu -20 C. Junho dengan malas-malasan bangun dari tempat tidurnya, dia tidak pergi ke kamar mandi seperti biasanya. Junho merasa tubuhnya beku karena dinginnya udara saat itu.
“Eomma!!” Junho memanggil ibu yang paling disayanginya “Eomma!!” Junho terus memanggil ibunya namun, tak ada jawaban dari orang yang dari tadi dipanggilnya.
“Sepertinya sudah pergi” Junho bergumam sendiri dan menghampiri meja makan. Udara yang dingin membuatnya ingin memakan sesuatu yang hangat dan berharap dapat menghangatkan sedikit badannya. Junho sudah mengobrak-abrik isi dapur tapi dia tak dapat menemukan sesuatu yang hangat. Alhasil dia memesan makanan cepat saji.
‘DRRTTT..... DRRTTT.......’
Telepone Junho bergetar, dia tak melihat nama yang tertera dalam layar teleponnya dan langsung mengangkatnya
“Yoboseo.....” kata Junho malas-malasan
“Ya!! Kau ada di rumah?? Sepi nih di rumah, gue main ke situ ya??” suara di sebrang terdengar menggebu-gebu
“Nuguseo??” telmi Junho kumat lagi
“Babo ya?? Your twins JANG WOOYOUNG!” suara yang terdengar sangat PD
“Ohh, okok. Tapi bawa makanan ya?? Di rumah gak ada makanan nih, laper!! Mana nyokap gak ngasih makanan lagi”
“Dasar kau ini!! Emangnya aku ini bank apa?? Aishh...”
“Mau gak nihh??”
“Baiklah! Awas ya kalo ntar makananya kau habisin sendiri”

-

Setelah bersabar menunggu Wooyoug dan delevery ordernya cukup lama, datang juga yang Junho inginkan. Junho tidak langusng memakan pesanannya, karena dia sedang menunggu Wooyoung yang katanya mau datang. Mereka memang sangat dekat, mereka sudah kenal sejak mereka masih bayi *maksudnya orang tua mereka deket banget jadi anaknya ikutan deket dehh*
Sejak saat itulah mereka kemana-mana bersama, pokoknya seperti saudara kembar yang gak bakalan kepisah dehh. Saat ini Junho sudah punya orang yang lebih di sayang dari pada Wooyoung, dan Junho lebih sering pergi sama orang itu dari pada Wooyoung. Orang itu adalah Min, wanita yang bisa menaklukkan  hati Junho yang sekeras batu. Makanya saat ini, Junho sangat merindukan kembarannya itu. Bagaimanapun juga sudah hampir 3 bulan mereka gak keluar bareng. Tapi hal itu gak membuat si Wooyoung marah, karena dia juga sudah punya orang lain, orang itu adalah Jieun. Entah mereka memang sehati atau bagaimana, sampai-sampai yang satu punya pacar yang lainnya ikutan aja punya pacar. Benar-benar anehh.
Tujuan sebenarnya Wooyoung ingin bertemu Junho adalah meminta saran untuk memberi kejutan 100 hari jadi dia dengan Jieun. Wooyoung datang dengan banyak makanan, dia tahu bahwa Junho makannya banyak banget *mian bang Junho* dan tahu kalo Junho itu susah gendut. Jadi, makan sebanyak apapun tetep kurus aja badannya. Setelah bercerita banyak, Wooyoung mulai meminta pendapat Junho.
“Astaga!! Lupa!! 7 hari lagi 100 hari jadi gue sama Min. Harus ngapain nihh???” Junho muai bingung
“Enak kau masih 7 hari nah gue?? 6 hari broo”
“Alah sama aja”
Keduanya terus memutar otak mereka agar mereka terkesan romantis di hadapan cewk mereka nanti. Setelah hening lumayan lama, ada juga ide yang cemerlang dari kepala Junho
“Pura-pura lupa aja gimana?” Junho tersenyum penuh misteri
“Maksud lu pura-pura gak tahu gitu? Bisa bubaran gue ntar” Wooyoung menolak mentah-mentah ide Junho
Dengan sedikit kesabaran Junho menjelaskan semua ide yang ada di kepalanya. Walau pun awalnya tidak setuju, akhirnya Wooyoung setuju juga seteah di beri penjelasan yang begitu detile.

Keesokan hrinya mereka mulai sibuk dengan semua urusan untuk mempersiapkan kejutan bagi pacar mereka masing-masing. Hingga D-2 mereka tetap berpura-pura tak tahu dan menganggap semuanya normal.
Drrttt......
Telepone Junho bergetar, Junho kaget dengan nama yang tertera di ayar itu.
“Yoboseo..?” Junho berkata sebiasa mungkin
“Yoboseo, mmmm.. bisakah kita bertemu hari ini?” suara di sebrang terdengar bergetar mungin karena kedinginan
“Baiklah! Ke cafe biasa ya? Sekarang?” Junho langsung bergegas menuju tempat yang dia biang tadi.
Sepertinya Junho datang terlalu cepat, Min belum juga sampai di cafe tersebut. Junho mengambil tempat duduk biasanya, di dekat cendela yang menghadap lurus ke langit barat. Karena di sana pada jam segini akan terihat sunset yang begitu indah. Sekitar 15 menit kemudian, Min datang dengan kepala tertunduk. Entah apa yang membuatnya tidak sesenang biasanya jika bertemu dengan Junho.
“Oppa.. se-seprtinya... kita tidak bis bertemu lagi” Min berkata sangat pelan dan dia kira Junho tidak mendengarnya
“Mwo? Aku tidak salah dengar kan?” Junho tak percaya dengan pendengarannya
“Miann” kata Min berlalu, air mata membasahi pipinya tapi hanya ini jaan yang tebaik untuk mereka berdua.
Junho masih berdiam diri di tempat duduknya, dia masih tak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia sudah menyiapkan semuanya demi hari itu, tapi 2 hari sebelumnya Min bilang tidak bisa bertemu lagi. Junho masihingin melihat Min tersenyum kepadanya, masih ingin melihat Min menangis khawatir jika Junho tak memberinya kabar, dan masih banyak hal yang dia ingin akukan bersama Min. Junho masih beum bisa berfikir jernih, kenapa semuanya terjadi pada saat seperti ini. Dia masih ingin Min berada di sampingnya karena dia begitu mencintai dan menyayangi gadis itu.
Kenangan 100 hari mereka terhenti dalam waktu 48 jam, semua lagu cinta yang pernah mereka dengarkan menjadi lagu-lagu yang sedih. Semua kenangan itu masih terekan jelas dalam ingatan Junho, selamanya tak akan hilang dari ingatannya. Junho pulang dengan wajah yang begitu murung dan sedih, saat dia munuju tempat yang sering dia habiskan jika sedang ada masalah—atap sekolah.

-

Di sisi lain, Wooyoug sedang melihat wanita yang dicintainya bersama seorang namja lain. Awalnya Wooyoung mengira namja itu hanya saudara Jieun, tapi setelah di perhatikan lebih seksama, mereka terlihat begitu mesra sebagai seorang saudara. Wooyoung memberanikan dirinya untuk menghampiri Jieun. Waktu Jieun melihat Wooyoung ada di sebelahnya, raut muka Jieun menjadi takut dan bingung. Kenapa Wooyoung bisa di sini? Memang awanya Wooyoung berpamitan pada Jieun untuk pergi bersama keluarganya, tapi itu semua hanya sebuah alibi untuk menutupi rencana besarnya pada har 100 mereka. Namun, tuhan berkata lain Wooyoung di perlihatkan keadaaan yang sesungguhnnya.
Dengan kemunculan Wooyoung di depan Jieun dan pacarnya itu sudah membuat Jieun merasa menang dengan menduakan Wooyoung, namun Wooyoung tak ambi pusing untuk semua itu. Karena semua bukti itusudah cukup baginya, dan tanpa mengucapkan kata perpisahan semuanya sudah jelas. Wooyoung Jieun GAME OVER!
Wooyoung berjalan lunglai menuju tempat dimana dia sering menghabiskan waktu saat bolos kelas yang tidak dia sukai, dan dia akan meminta Junho untuk berbohong kalo guru bertanya. Tempat itu adalah atap sekolah, tempat yang sedang di tuju Junho. Wooyoung mulai duduk di sudut bangunan dan menghirup udara segar, udara yang beum tercemar polusi udara.
“Wooyoung? Ngapain lo di sini??” Tegur Junho seperti tak ada apa-apa
“Sakit hati bro!!” jawaban yang singkat tapi jelas
“Wae? Bukannya besok adalah hari kejutan?” j=Junho semakin penasaraan
“Jieun.... “ kata-kata Wooyoung mengantung
“Apaan?” Junho terus mendesak Wooyoung
“Jieun punya cowok lain. Ternyata Jieun uda jadian waktu gue tembak” suara Wooyoung melemah
“Bwh.. hmphhh.... hahahahaha” Juno tak bisa menahan tawanya
“Kenapa tertawa lu?? Seneng liat gue sedihh” Wooyoung naik pitam
“Witss... santi broo. Sepertinya kita itu emang sehati! Waktu gue dapet pacar, lu juga ada gebetan. Nahh waktu lu putus sama tuh cewek, gue juga!” kata Junho santai
“Jjinja?? Jadi lo putus juga sama pacar lo itu??” Wooyoung setengah tak percaya
“Yupp, barusan juga gue di putusin” perasaan Junho sudah tak seburuk tadi, karena Wooyoung lebih parah cara mutusinnya
“Sepertinya kita selau samaan ya?? Dapet pacar bareng eh di putusin bareng lagi!!” seru Wooyoung sambil tertawa
Sepertinya Tuhan tak mau memisahkan persahabatan mereka yang sudah terjalin begitu lama. Bayangkan saja, setelah mereka mempunyai pacar masing-masing mereka jadi jarang main bareng, nongkrong bareng, ngerjain orang bareng, bolos sekolah bareng, godain cewek-cewek bareng, pokoknya banyak dehh. Mungkin ini rencana Tuhan untuk mengembalikan kebersamaan itu lagi, walau harus menyakiti hati mereka. Mungkin tuhan akan memberika wanita yang lebih baik dari pacar mreka sebelumnya dan yang pasti gak akan merenggangkan hubungan persaudaraan mereka berdua.

how it is?? dont be a silent reader, do leave a comment ^^