Rabu, 27 Maret 2013

Just Be My Dream (one shoot)



Annyeog!! silahkan dibaca ya. in FF saya buat hanya dalam waktu 1 jam. so, jangan kaget kalo ceritanya amburadul ya, XDD

castnya bisa di temukan sendiri ya,, hehehehe
 Enjoy this FF....


Aku mulai menulis beberapa kata dalam kertas yang sedari tadi teronggok di atas meja. Entah kenapa bayangannya muncul kembali dan membuat pikiranku kacau. Tanpa kusadari kertas itu penuh dengan kata-kata indah dan seperti lagu. Aku mencoba menghilangkan bayangannya dari pikiranku dan mencoba untuk serius dalam belajar. Tapi semakin aku mencoba untuk menghilangkan bayangannya, dia semakin jelas dalam pikiranku.
Yupp, gadis itu! Gadis yang membuatku kacau dan setiap aku melihatnya jantung ku serasa meloncat dan hilang entah kemana. Gadis yang selama ini aku kagumi dan aku sukai sejak aku masih duduk di bangku SMP. Aku sebenarnya sudah memilih sekola yang berbeda darinya, tapi entah ini takdir atau bukan. Dengan tiba-tiba saja dia pindah di sekolahku dan menjadi teman sekelasku, sebangku malahan. Memang sepertinya tuhan punya rencana indah untukku.
Aku berjalan menuju tempat yang paing aku sukai dan aku banyak menghabiskan waktuku di sana. RUANG MUSIK. Di sanalah aku mulai merangkai nada-nada indah.
Tak terasa sudah berjam-jam aku duduk dan menekan tuts-tuts piano ini, namun nada-nada itu tak juga menjadi indah. Seindah wajah cantiknya.
“Minjun-a ayo makan malam dulu!” suara lembut Eomma mengagetkanku
Aku adalah anak tunggal, jadi tak heran jika orang tuaku sangat mengkhawatirkan dan sayang kepadaku. Namun kadang-kadang aku juga tidak suka diperlakukan seperti itu. Karena aku merasa seperti anak kecil yang masih perlu pengawasan dari orang tua. Bayangkan saja umurku sudah hampir 18 tahun, tapi aku tak boleh berangkat sekolah sendiri. Masih mending aku ini perempuan, aku ini LAKI-LAKI TULEN!!
Tapi apa daya? Aku hanya seorang anak yang tak boleh meawan orang tua, aku juga tidak mau bernasib sama seperti MALIN KUNDANG yang dikutuk menjadi BATU karena durhaka kepada orang tua. *sejak kapan Minjun tau tentang Malin Kundang ya??* jadi turuti saja kata orang tua.
Aku bergegas turun ke ruang makan, ada yang berbeda di ruang makan kali ini.
“Eomma! Kenapa ada banyak makanan di sini? Mau ada hajatan??” tanyaku pada Eomma bingung
“Ahh tidak, Eomma hanya mengundang tetangga sebelah untuk makan malam bersama” jawab Eomma sambil terus menata meja
“Tetangga sebelah? Bukannya rumah itu belum ada yang menghuni??” aku bertambah bingung dengan perkataan Eomma barusan
“Baru hari ini mereka pindah, kamu sih di ruang musik terus. Jadi gak tau kan kalo ada tetangga baru” jawab Eomma tanpa menoleh sedikitpun kearah ku. Palingan juga cuma pengantin baru yang pindah. Sambil menunggu si tetangga baru datang aku menyalakan televisi, karena saking tak pernahnya nonton TV aku sampai bingung mau nonton apa. Gak ada acara bagus yang pantas di tonton.
“Tingg toong”
Bunyi bell melengki di seluruh isi rumah *jadul banget bunyi bellnya*
Eomma segera membuka pintu, pertama aku tak tertarik dengan siapa tetangga yang datang malam ini. Yang aku pikirkan hanyalah aku bisa makan secepatnya karena, aku sudah kelaparan dari tadi.
“Minjun-a, sini!!” kata-kata Eomma mengharuskan ku untuk pergi ke depan pintu dan menyambut mereka datang. Dan yang aku lihat adalah....
“Annyeong” lembut suaranya mebuyarkan lamunanku
“Ah-annyeong” kata ku gugup
Dia adalah gadis pujaanku yang sudah lama aku sukai!!

-

Seteah makan malam itu aku tak bisa tidur, aku terus teringat bagaimana cantiknya dia. Tanpa ku sadari, aku mulai menekan tuts-tuts pioano itu lagi. Dan lagu ini benar-benar jadi!! Aku bahkan tak percaya aku bisa menyelesaikan lagu ini hanya dalam beberapa menit. Ternyata cinta memang ajaib!
Aku mulai bernyanyi lagi dan lagi, untuk memastikan lagunya benarbenar enak untuk di dengarkan.
Hampir semalaman aku tak tidur dan hanya duduk di depan piano dan sekali-kali menekan tuts-tuts pioano itu. Hari ini aku sudah rapi pada pukul 6 pagi, padahal sekoah akan di mulai puku 8 pagi. Untuk apa aku rapi pada jam segini? Palingan nanti juga tidur lagi. Ku rebahkan tubuhku di atas ranjang, saat mataku mulai berat dan hampir tertutup...
“Minjun-aa!! Ada temanmu di luar!” Eomma berteriak dari dapur kurasa
Aku segera turun untuk melihat siapa teman yang di sebutkan Eomma tadi. Aku tak percaya dengan pengihatanku, apakah aku sudah katarak?? Aku terus berfikiran yang aneh-aneh, karena hal ini memang sulit untuk di percaya.
“Annyeong Minjun-ssi. Bisakah kita berangkat sekolah bersama hari ini?” suaranya terdengar malu-malu dan aku hanya terseyum melihat dia malu-maliu seperti itu
“Eomma!! Aku berangkat!!” seruku pada Eomma yang masi di dalam
Hari yang paling menyenagkan, bukan aku yang mengajaknya utuk berangkat sekolah bersama tapi dia! Aku mulai berfikir apakah aku terlalu pengecut??

Sudah hampir sebulan ini aku bertambah dekat dengannya. Sepertinya aku mulai tak tahan dengan perasaan yang terus mencoba untuk keluar dari dada ku. Setelah semalaman berfikir keras, ku putuskan untuk membiarkan perasaan itu keluar dari dada ku. Aku merekam lagu yang dulu pernah aku ciptakan dan aku aransemnt dalam waktu 1 hari.
Mungkin ini terlihat pengecut tapi kurasa inilah cara terbaik untuk meluluhkan hatinya. Aku mengirimkan rekaman lagu itu ewat post, karena gak mungkin juga di kasihin langsung. Kurasa rekaman itu sudah berada di tangannya, aku mulai berharap-harap cemas. Apakah reaksi darinya untuk ini.

Neoreul wihaeseoman bureuneun norae
Kkumeseodo neoreul manna nae sarangeul malhal geoya
Nae gyeote nega itdaneun ge kkok kkumman gata
Utneun neoreul bol ttaemada yeppeun neoreul bol ttaemada
Jogeumssik sarange ppajin nan
Jamdeulgi jeon saenggakhae neol nuneul gamgo noraehae neol
Neoui kkumi doego sipdago

Sebuah lirik yang sangat aku kenali terdengar dari sebelah rumahnku. Aku mulai mempunyai harapan, karena aku tahu itu lagu yang aku kirimkan padanya tadi pagi.
-
Minggu pagi yang cerah, aku berencana untuk mengungkapkannya secara langusng kepadanya. Namun, sepertinya Tuhan tak mengizinkan dia untuk menjadi milikku. Aku melihat seorang pria yang sedang menunggu di depan rumahnya. Aku yakin itu adalah pacarnya kenapa?? Karena tanpa ku sadari aku mulai menguping apa yang mereka bicarakan.
Kini semua harapanku runtuh dan hatiku hancur. Dengan kau hadir dalam mimpi-mimpiku aku sudah merasa kau adalah milikku dan biarkan aku masuk dalam mimpi mu. Walau pun kau tak akan pernah tahu siapa orang yang berada di mimpimu itu, namun aku tetap berharap kau akan sadar bahwa akulah cinta sejatimu.

Just be my dream forever, I dont know when you’ll realized that I’m your true love. But, I hope as soon as possible!!



how it is?? do you like??
dont be a silent readers, do leave a comment
Annyeongg!!!!!

2 komentar:

  1. HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! TOT

    BalasHapus
  2. Banyak Typos nih, thor.. kekekeke

    BalasHapus