Annyeog!! silahkan dibaca ya. in FF saya buat hanya dalam waktu 1 jam. so, jangan kaget kalo ceritanya amburadul ya, XDD
castnya bisa di temukan sendiri ya,, hehehehe
Enjoy this FF....
Aku mulai menulis beberapa
kata dalam kertas yang sedari tadi teronggok di atas meja. Entah kenapa
bayangannya muncul kembali dan membuat pikiranku kacau. Tanpa kusadari kertas
itu penuh dengan kata-kata indah dan seperti lagu. Aku mencoba menghilangkan
bayangannya dari pikiranku dan mencoba untuk serius dalam belajar. Tapi semakin
aku mencoba untuk menghilangkan bayangannya, dia semakin jelas dalam pikiranku.
Yupp, gadis itu! Gadis
yang membuatku kacau dan setiap aku melihatnya jantung ku serasa meloncat dan
hilang entah kemana. Gadis yang selama ini aku kagumi dan aku sukai sejak aku
masih duduk di bangku SMP. Aku sebenarnya sudah memilih sekola yang berbeda
darinya, tapi entah ini takdir atau bukan. Dengan tiba-tiba saja dia pindah di
sekolahku dan menjadi teman sekelasku, sebangku malahan. Memang sepertinya
tuhan punya rencana indah untukku.
Aku berjalan menuju tempat
yang paing aku sukai dan aku banyak menghabiskan waktuku di sana. RUANG MUSIK.
Di sanalah aku mulai merangkai nada-nada indah.
Tak terasa sudah
berjam-jam aku duduk dan menekan tuts-tuts piano ini, namun nada-nada itu tak juga
menjadi indah. Seindah wajah cantiknya.
“Minjun-a ayo makan malam
dulu!” suara lembut Eomma mengagetkanku
Aku adalah anak tunggal,
jadi tak heran jika orang tuaku sangat mengkhawatirkan dan sayang kepadaku.
Namun kadang-kadang aku juga tidak suka diperlakukan seperti itu. Karena aku
merasa seperti anak kecil yang masih perlu pengawasan dari orang tua. Bayangkan
saja umurku sudah hampir 18 tahun, tapi aku tak boleh berangkat sekolah
sendiri. Masih mending aku ini perempuan, aku ini LAKI-LAKI TULEN!!
Tapi apa daya? Aku hanya
seorang anak yang tak boleh meawan orang tua, aku juga tidak mau bernasib sama
seperti MALIN KUNDANG yang dikutuk menjadi BATU karena durhaka kepada orang
tua. *sejak kapan Minjun tau tentang Malin Kundang ya??* jadi turuti saja kata orang
tua.
Aku bergegas turun ke
ruang makan, ada yang berbeda di ruang makan kali ini.
“Eomma! Kenapa ada banyak
makanan di sini? Mau ada hajatan??” tanyaku pada Eomma bingung
“Ahh tidak, Eomma hanya
mengundang tetangga sebelah untuk makan malam bersama” jawab Eomma sambil terus
menata meja
“Tetangga sebelah?
Bukannya rumah itu belum ada yang menghuni??” aku bertambah bingung dengan
perkataan Eomma barusan
“Baru hari ini mereka
pindah, kamu sih di ruang musik terus. Jadi gak tau kan kalo ada tetangga baru”
jawab Eomma tanpa menoleh sedikitpun kearah ku. Palingan juga cuma pengantin
baru yang pindah. Sambil menunggu si tetangga baru datang aku menyalakan
televisi, karena saking tak pernahnya nonton TV aku sampai bingung mau nonton
apa. Gak ada acara bagus yang pantas di tonton.
“Tingg toong”
Bunyi bell melengki di
seluruh isi rumah *jadul banget bunyi bellnya*
Eomma segera membuka
pintu, pertama aku tak tertarik dengan siapa tetangga yang datang malam ini.
Yang aku pikirkan hanyalah aku bisa makan secepatnya karena, aku sudah
kelaparan dari tadi.
“Minjun-a, sini!!”
kata-kata Eomma mengharuskan ku untuk pergi ke depan pintu dan menyambut mereka
datang. Dan yang aku lihat adalah....
“Annyeong” lembut suaranya
mebuyarkan lamunanku
“Ah-annyeong” kata ku
gugup
Dia adalah gadis pujaanku
yang sudah lama aku sukai!!
-
Seteah makan malam itu aku
tak bisa tidur, aku terus teringat bagaimana cantiknya dia. Tanpa ku sadari,
aku mulai menekan tuts-tuts pioano itu lagi. Dan lagu ini benar-benar jadi!!
Aku bahkan tak percaya aku bisa menyelesaikan lagu ini hanya dalam beberapa
menit. Ternyata cinta memang ajaib!
Aku mulai bernyanyi lagi
dan lagi, untuk memastikan lagunya benarbenar enak untuk di dengarkan.
Hampir semalaman aku tak
tidur dan hanya duduk di depan piano dan sekali-kali menekan tuts-tuts pioano
itu. Hari ini aku sudah rapi pada pukul 6 pagi, padahal sekoah akan di mulai
puku 8 pagi. Untuk apa aku rapi pada jam segini? Palingan nanti juga tidur
lagi. Ku rebahkan tubuhku di atas ranjang, saat mataku mulai berat dan hampir
tertutup...
“Minjun-aa!! Ada temanmu
di luar!” Eomma berteriak dari dapur kurasa
Aku segera turun untuk
melihat siapa teman yang di sebutkan Eomma tadi. Aku tak percaya dengan
pengihatanku, apakah aku sudah katarak?? Aku terus berfikiran yang aneh-aneh,
karena hal ini memang sulit untuk di percaya.
“Annyeong Minjun-ssi.
Bisakah kita berangkat sekolah bersama hari ini?” suaranya terdengar malu-malu
dan aku hanya terseyum melihat dia malu-maliu seperti itu
“Eomma!! Aku berangkat!!”
seruku pada Eomma yang masi di dalam
Hari yang paling
menyenagkan, bukan aku yang mengajaknya utuk berangkat sekolah bersama tapi
dia! Aku mulai berfikir apakah aku terlalu pengecut??
Sudah hampir sebulan ini
aku bertambah dekat dengannya. Sepertinya aku mulai tak tahan dengan perasaan
yang terus mencoba untuk keluar dari dada ku. Setelah semalaman berfikir keras,
ku putuskan untuk membiarkan perasaan itu keluar dari dada ku. Aku merekam lagu
yang dulu pernah aku ciptakan dan aku aransemnt dalam waktu 1 hari.
Mungkin ini terlihat
pengecut tapi kurasa inilah cara terbaik untuk meluluhkan hatinya. Aku
mengirimkan rekaman lagu itu ewat post, karena gak mungkin juga di kasihin
langsung. Kurasa rekaman itu sudah berada di tangannya, aku mulai
berharap-harap cemas. Apakah reaksi darinya untuk ini.
Neoreul
wihaeseoman bureuneun norae
Kkumeseodo
neoreul manna nae sarangeul malhal geoya
Nae
gyeote nega itdaneun ge kkok kkumman gata
Utneun
neoreul bol ttaemada yeppeun neoreul bol ttaemada
Jogeumssik
sarange ppajin nan
Jamdeulgi
jeon saenggakhae neol nuneul gamgo noraehae neol
Neoui
kkumi doego sipdago
Sebuah lirik yang sangat
aku kenali terdengar dari sebelah rumahnku. Aku mulai mempunyai harapan, karena
aku tahu itu lagu yang aku kirimkan padanya tadi pagi.
-
Minggu pagi yang cerah,
aku berencana untuk mengungkapkannya secara langusng kepadanya. Namun,
sepertinya Tuhan tak mengizinkan dia untuk menjadi milikku. Aku melihat seorang
pria yang sedang menunggu di depan rumahnya. Aku yakin itu adalah pacarnya
kenapa?? Karena tanpa ku sadari aku mulai menguping apa yang mereka bicarakan.
Kini semua harapanku
runtuh dan hatiku hancur. Dengan kau hadir dalam mimpi-mimpiku aku sudah merasa
kau adalah milikku dan biarkan aku masuk dalam mimpi mu. Walau pun kau tak akan
pernah tahu siapa orang yang berada di mimpimu itu, namun aku tetap berharap
kau akan sadar bahwa akulah cinta sejatimu.
Just be
my dream forever, I dont know when you’ll realized that I’m your true love.
But, I hope as soon as possible!!
how it is?? do you like??
dont be a silent readers, do leave a comment
Annyeongg!!!!!
HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! TOT
BalasHapusBanyak Typos nih, thor.. kekekeke
BalasHapus