Selasa, 24 September 2013

[FanFict] Comeback



anyyeong guyss!!! balik lagi nih FFnya, ini FF keberapa lupa, XD
sebenernya udah kama jadi sihh tapi selalu lupa buat publishnya, mian

ok langsung aja,ini bukan FF yadong atau sejenisnya, ini cuma FF biasa, castnya tau kan yang di banner? ya itulah main karakternya,

dari kebanyakan ngomong langsung aja nih FFnya


COMEBACK




Seorang cewek sedang sibuk menata balon-balon di sebuah ruang latihan. Dengan susah payah dia mendekorasi tempat latihan itu. Setelah dirasa cukup, dia bersiap dan memakai topi yang tadi disiapkannya. Dia melihat jam di tangannya, waktu menunjukan pukul 11.30 berarti masih ada waktu sekitar 30 menit untuk dia bersiap-siap. Waktu sudah menunjukan pukul 12.00 namun orang yang dinantikannya tidak datang-datang, karena lelah untuk menyiapkan semua itu, dia tertidur di ruang latihan. Pukul 01.00 seorang cowok bertubuh jangkung mendekati cewek yang sudah tertidur lelap. Cowok itu terlihat sangat bersaah, karena membiarkan orang yang sangat dia cintai tertidur di lantai hanya untuk menunggunya. Dia mengecup kening cewek yang berada di depannya dengan lembut. Kecupan lembut itu membangunkan cewek itu
“Khun-ahh” seru sang cewek terkejut “Sejak kapan kau disini?? Mian, aku ketiduran”

“Gwencana, seharusnya aku yang meminta maaf. Gara-gara aku terlambat kau jadi tidur di lantai dan menunguuku sampai selarut ini” Khun merasa bersalah
“Anni, sebaiknya kita mulai saja, OK?” Joo berkata lembut
Malam itu, Khun dan Joo merayak ulang tahun Khun walau pun pesta kejutan yang Joo siapkan tidak berjalan lancar tapi yang terpenting bagi Joo adalah dia bisa bersama Khun.
Khun adalah seorang pengusaha muda yang sangat sukses, jadi wajar saja jika dia sangat sibuk. Selama ini Joo hanya berusaha sabar untuk menunggu Khun untuk meluangkan waktu untuknya. Karena yang terjadi selama ini adalah, Joo selalu menunggu Khun hanya untuk sekedar makan malam bersama. Joo selalu mencoba untuk mengerti pekerjaan Khun, namun lama kelamaan Joo juga merasa lelah dengan semua ini.
Malam itu Joo berniat memberitahukan perasaannya selama ini, bahwa selama ini dia lelah dengan semua ini. Malam itu pun tak ada angin tak ada hujan Khun datang tepat waktu, Joo sebenarnya senang karena Khun bisa datang tepat waktu. Namun, setelah Khun datang dan menyerahkan seikat bunga kesukaan Joo ponsel Khun berdering. Joo tahu itu pasti telfone dari clientnya, cukup lama Khun berbincang dengan orang yang berada di sebrang telfon itu. Hingga Joo tak bisa membendung amarahnya lagi dan pergi meninggakan Khun begitu saja. Jelasa saja Khun bingung dengan sikap Joo
“Joo, mau kemana?” kata Khun yang melihat Joo pergi
Joo berlalu tanpa sepatah kata pun, hati Joo sakit. Joo terus meruntuki dirinya “Kenapa Joo? Kenapa kau dulu menerimanya?? Kau tahu dia adalah orang yang sibuk, kau pasti tahu apa yang akan terjadi jika kau menerimanya. Kenapa dulu kau sangat bodoh!!” Joo sesenggukan di sudut kamarnya
Khun masih mematung ditempat itu Khun masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi, dia masih tak mengerti apa yang terjadi pada Joo. Belum sempat Khun mengerti apa yang terjadi, ponselnya berdering lagi. Khun segera pergi setelah mendapatkan telfon tersebut. Entah apa yang dibicarakan dan membuat wajah Khun begitu khawatir

Hari-hari berlalu begitu saja, Khun tetap menjalankan perusahannya seolah lupa dengan Joo. Sampai suatu saat, Khun bertemu dengan seorang gadis yang mengingatkannya pada Joo. Otak Khun mulai mengingat-ingat apa yang terjadi pada Joo dan dirinya. Beberapa hari Khun mencoba memahami apa yang membuat Joo menjadi jauh darinya, hingga Khun kurang serius dalam menjalankan perusahaannya.
Setelah beberapa minggu Khun mencoba menganalisa pa yang membuat Joo pergi darinya, Khun mulai menemukan titik terangnya. Khun mulai menyadari bahwa dia terlau sibuk dengan pekerjaaanya dan sering lupa bahwa dia ada janji dengan Joo. Khun mulai bersemangat lagi untuk bekerja dan dia juga mulai mencari Joo kemana-mana. Hampir sebulan Khun mencari Joo, namun kabar dari Joo tak pernah ia dengar. Hal itu tentu saja membuat Khun terpuruk kembali. Dia tak tahu bagaimana dia harus menyampaikan permintaan maafnya pada Joo. Khun merasa sangat menyesal karena dia tak pernah menahan Joo untuk pergi. Dia menyesal telah membiarkan Joo pergi darinya, dan sekarang dia tak tahu kemana Joo pergi
“Seberapa jauh kau pergi?”
“Apakah hatimu sudah melupakan ku?”
“Apakah hatimu begitu sakit karena aku?”
Khun merasa sangat kehilangan Joo dan mersa sangat menyesal, yang bisa Khun lakukan saai ini hanyalah menatapi foto Joo yang masih tertata rapi di meja kerjanya. Khun ingat kapan dia mengambil foto itu.
Waktu itu Khun masih sekolah saat itulah di bertemu dengan wanita yang sangat menarik hatinya, Joo. Khun jatuh cinta pada pandangan pertama, saat itu Khun masih sangat malu-malu untuk mengungkapkan perasaannya, dan Joo adalah cinta pertama Khun. Namun karena ambisinya untuk menjadi pengusaha sukses, Khun perlahan mulai menduakan Joo dengan pekerjaannya. Khun sering lupa dengan Joo. Khun juga sering membuat Joo menangis. Itu lah yang membuat Joo pergi dari Khun.
Setelah memikirkan beberapa cara, Khun memutuskan untuk memanfaatkan suaranya. Dia mulai membayar orang untuk membuatkan lagu untuknya, dan yang pasti lagu itu akan dinyanyikan hanya untuk Joo seorang. Seminggu sudah Khun menanti lagu itu, dan akhirnya lagu itu pun selesai. Secepatnya Khun membuat rekaman itu dan dipublikasikan, Khun berharap Joo dapat mendengar lagu tersebut dan dapat memaafkan Khun. Namun, semua itu tidak semudah yang Khun kira, sudah hampir 1 minggu Khun tak juga mendengar kabar dari Joo.
Di sisi lain, Joo yang berada di sebuah desa yang indah sedang menyendiri. Joo ingin memuai hidup barunya dengan dia pergi dari hadapan Khun, agar dia tidak ingat agi terhadapanya. Perlahan-lahan Joo mulai bisa melupakan Khun sampai saat itu datang, saat seorang anak kecil menunjukan sebuah MV agu yang Khun nyanyikan hanya untuk Joo. Joo yang mulai bisa melupakan Khun kini kembali teringat dengan semua kenangan indah bersama Khun. Hati Joo sebenarnya masih sangat menginginkan Khun, tapi jika mengingat-ingat apa yang Khun lakukan, Joo menjadi sangat membenci Khun. Shati Joo tak pernah mau mendengarkan apa yang Joo pikirkan, walau pun Joo menginginkan untuk melupakan Khun, namun hatinya selalu memanggil nama Khun.
Karena lagu itulah Joo berubah pikiran, Joo akan menemui Khun dan akan kembali padanya. Karena Joo ingin menuruti apa kata hatinya, dia tak ingin menjadi seperti ini. Menjadi orang yang mudah menyerah, Joo yang sekarang akan mencoba untuk lebih mengerti Khun dan menerima Khun apa adanya. Keesokan harinya, Joo pergi untuk menemui Khun. Joo datang ke tempat mereka bisa menghabiskan waktu bersama. Dugaan Joo benar, Khun memang ada di sana, di bawah pohon besar dimana mereka pernah berjanji untuk selau bersama
“Tempat ini tak pernah berubah ya?” Joo berkata lembut
Khun yang mendengar suara Joo, menoleh dan memastikan apakah benar itu adalah suara Joo
“Joo, is that you?” Khun tak percaya dengan apa yang diihatnya
“Yepp, aku sudah mendengarkan lagumu, apakah itu kamu yang membuat??” Joo duduk di bangku sembari menatap langit
Khun tak bisa berkata-kata lagi, dia sangat senang Joo kembali lagi. Khun memeluk Joo sangat erat, Joo hanya tersenyum melihat Khun memeluknya. Joo juga sangat senang bisa melihat Khun lagi
“Maukah kau berjanji satu hal padaku?” Joo berkata lembut
“Apa?” Khun melepas pelukannya dan menatap lembut pada Joo
“Kau harus berjanji untuk sealu bersamaku, maukah kau menepati janji ini?” kata Joo sambil menatap Khun
“Baiklah” kata Khun semangat “Tapi, kau tak boleh pergi lagi, ok?” sambung Khun
Joo hanya mengangguk pertanda ‘ya’

Dua bulan setelah kejadian itu, Khun dan Joo mengikat janji suci untuk selamanya. Khun memang sudah berubah, Khun lebih bisa membagi waktunya untuk Joo dan Khun tak akan pernah membiarkan Joo pergi darinya lagi.
“inorael deutgo dorawa
inorael deutgo dorawa
inorael deutgo dorawa
eodie itdeun nuguwa itdeun
jalmothaesseuni dorawa
huhoehanikka dorawa
inorael deutgo dorawa
eodie itdeun nuguwa itdeunji
eodikkaji gatni”

gimana?? gaje banget kan??
leave a comment please

2 komentar: