Sabtu, 16 Februari 2013

WHEN THE DARKNESS COME fanfiction Part 2







WHEN THE DARKNESS COME


PART 2
Hey Readers.. cerita kemarin masih ingat kah? Mau tau next story? Ini nih lanjutannya.. happy reading.. jangan lupa comment nya ya.. supaya cerita yang admin buat makin bagus J
Kita harus berpisah. Aku~ aku tak ingin menjalin hubungan yang seperti ini. Kita harus putus~ Min pun akhirnya dapat mengucapkannya tanpa sedikitpun melihat nichkhun. Min pun menghela nafas singkat
-
“Chagi~? Apa kau bercanda? Lihat Aku! Apa kau lupa ini hari apa?” Khun masih belum bisa mempercayai kata-kata yang terucap dari bibir Min. Ia meraih kepala Min dan mengangkatnya sehingga mereka bertatapan.
Khunnnie oppa~ Kakakku. Ia satu-satunya keluarga yang ku miliki. Aku tak mungkin menghianatinya. Aku sudah terlalu sering berbohong padanya” dengan terpaksa Min mengatakan semua ini
NICHKHUN POV
DEG! Aku benar-benar tak habis pikir Min bisa mengatakan kata itu. Hari ini adalah 100th days anniversary kami dan tadi pagi aku memberikannya coklat kesukaannya. Apa ini karena ayahku lagi? Ah benar! Semua ini pasti karena ulah ayahku di masa lalu yang mengambil harta milik keluarga Min dan membunuh ayahnya dan sekarang ia kabur entah kemana. Aku benci padanya. Kenapa dia harus menjadi ayahku. Namun aku tak bisa egois. Ya Min punya hak untuk megambil keputusannya.
“Chagi-ya. Aku bisa mengerti. Baiklah jika kau ingin mengakhiri hubungan kita. Namun jangan salahkan aku jika aku terus mengejarmu sampai kapanpun. Karena aku mencintaimu” Ku tatap mata Min dan mendekatkan wajahku ke wajahnya lalu kuberikan kecupan manis di bibirnya. Min tersenyum lalu memelukku saat kulepaskan ciumanku dan ia menangis seiring dengan air hujan yang kini menetes.
-
-
NORMAL POV
Tok tok tok
Min mengetuk pintu rumahnya. Hujan semakin deras membuat suara ketukan pintu Min tidak terdengar oleh chansung. Min pun memperkeras ketukannya dan menggerak-gerakkan knop pintu. Chansung yang baru menyadari ada yang datang bergegas membuka pintu karena ia tahu di luar hujan.
Ah~ Saenggie? Kau basah kuyup. Masuk dan ganti pakaianmu biar aku yang masak” Chansung mengambil kantong plastik berisi mie yang dibawa Min
Min mengangguk namun dan ia masuk ke kamar.
-
-
“Saenggie! Mienya sudah jadi. Cepat kemari dan makan bersamaku” Chansung memanggil Min yang masih di dalam kamarnya
-

-
“Oppa!” Min menghampiri chansung dan menarik tangannya supaya berdiri. Ia memeluk kakak yang sangat ia cintai. Ia minta maaf karena sudah menjalin hubungan dengan Nichkhun. Ia menceritakan semuanya kepada Chansung tanpa melepaskan pelukannya.
CHANSUNG POV
“Oppa, aku ingin minta maaf. Selama ini aku telah berbohong kepadamu. Sebenarnya aku dan Khun berpacaran sejak tiga bulan yang lalu tepatnya 100 hari yang lalu. Dan tadi aku bertemu dengannya. Aku sadar aku harusnya menuruti apa kata oppa. Dan hari ini aku memutuskan hubunganku dengannya” Min bercerita sambil memelukku. Aku tak tahu kenapa aku bisa memaafkannya dan masih memeluknya padahal ia telah menghianatiku. Dia memang adik yang sangat aku sayangi. Dialah satu-satunya orang yang dapat membuat segala permasalahan yang kuhadapi sirna. Sebenarnya aku juga merasa kasihan padanya namun ia pantasnya dengan pria dari keluarga yang lebih baik dari Nichkhun. Ayah dan Ibu pasti takkan merelakan Min menjadi milik pria dari keluarga yang sangat keji. Tinggal aku saja yang bisa menjaga Min. Takkan kulepaskan diauntuk menjadi milik orang secara sembarangan.
-
-
Setelah itu kami makan mie bersama lalu bermain playstation temanku. Tak lama orang yang ku tunggu datang. Dia adalah Wooyoung. Adik kelasku sewaktu aku SMA. Dia lucu dan tampan. Banyak wanita yang suka padanya. Walaupun dulu aku sempat melarangnya menjadi pacar adikku namun sekarang aku sudah cukup mempercayainya. Dia mapan dan berasal dari keluarga yang baik. Aku yakin bahwa Min akan bahagia jika menjadi istrinya. Aku membiarkan Min yang membuka pintu untuk Wooyoung. Awalnya Min menyambut baik kedatangan Wooyoung. Kami bermain playstation bersama. Namun, Min berubah menjadi tak nyaman saat aku bilang ingin dirinya menjadi pacar Wooyoung. Min mulai lesu. Ia tak se semangat tadi. Sepertinya ia menolak semua ini. Tak apa kalau Min menolak. Aku tak akan memaksanya.
MIN POV
Mapan dan dari keluarga yang baik. Kata itu sangat meenyinggung hatiku. Aku marah karena kakakku seenaknya saja menjodohkanku dengan pria yang baru saja aku kenal. Aku memang sering melihatnya namun baru kali ini aku bicara padanya. Pria ini memiliki pipi yang sangat imut. Baik, Pintar, Bertanggung-jawab, dan dari keluarga yang baik katanya. Namun apa aku mencintainya? Jawabannya TIDAK. Aku hanya bisa mencintai NICHKHUN oppa saja. Tak mungkin aku akan mencintai orang lain selain dia. Apa bisa aku mencintainya? Pertanyaan itu membuatku berfikir lagi. Mungkin aku bisa mencintai orang ini. Mungkin jika aku menjadi pacarnya aku takkan bersusah payah membuat Nichkhun oppa jauh dariku. Aku memang tak ingin jauh dari Nichkhun tapi aku tak ingin Khunnie oppa dan kakakku bertemu.  Sudahlah. Aku terima saja tawaran kakakku.
NORMAL POV
“baiklah oppa aku mau” Min mengangguk setelah terdiam beberapa saat
“Apa?” chansung terkejut ternyata Min yang ia sangka akan menolak ternyata menerimanya.
“Oppa! Aku mau!” Min mempertegas ucapannya tadi
“Ahh~ benarkah? Yasudah akan ku panggil Wooyoung” Cansung pun langsung bergegas menghampiri Wooyoung yang sedang asik dengan laptopnya.
Chansung membisikkan sesuatu di telinga wooyoung. “Wooyoung-ah! Berita baik! Adikku mau menjadi pacarmu. Sekarang  ajak dia pergi. Jaga dia baik-baik” wooyoung langsung terkejut dan ia sangat senang. Ia mulai merapikan bajunya dan menghampiri min. ia tersenyum senang. Min yang melihat wooyoung menghampirinya menghela nafas panjang. Ia meyakinkan hatinya bahwa ia bisa mencintai orang ini.
-
“baiklah oppa aku mau” Min mengangguk setelah terdiam beberapa saat
“Apa?” chansung terkejut ternyata Min yang ia sangka akan menolak ternyata menerimanya.
“Oppa! Aku mau!” Min mempertegas ucapannya tadi
“Ahh~ benarkah? Yasudah akan ku panggil Wooyoung” Cansung pun langsung bergegas menghampiri Wooyoung yang sedang asik dengan laptopnya.
Chansung membisikkan sesuatu di telinga wooyoung. “Wooyoung-ah! Berita baik! Adikku mau menjadi pacarmu. Sekarang  ajak dia pergi. Jaga dia baik-baik” wooyoung langsung terkejut dan ia sangat senang. Ia mulai merapikan bajunya dan menghampiri min. ia tersenyum senang. Min yang melihat wooyoung menghampirinya menghela nafas panjang. Ia meyakinkan hatinya bahwa ia bisa mencintai orang ini.
-
-
Wooyoung mengulurkan tanggannya dan Min pun menerima uluran tangan Wooyoung. Mereka jalan-jalan berdua. Min mulai akrab dengan wooyoung yang memang sangat baik terhadapnya. Bereka bercanda dan tertawa bersama. Min dan Wooyoung  mudah akrab karena mereka bias membicarakan hal yang sama. Mereka berdua sama-sama menyukai girl group jepang yaitu AKB 48. Min memang sangat fanatic namun wooyoung hanya suka lagu-lagunya saja. Walaupun begitu, wooyoung sangat mengerti apa yang Min bicarakan. Wooyoung kerap melontarkan lelucon bahkan ia sering membuat lelucon dan menkaitkannya dengan Chansung. Min tertawa lepas saat Wooyoung membuat sebuah lelucon tentang chansung dan Monyet yang berebut pisang.
Walaupun Min mudah akrab dengan wooyoung, namun ia belum juga bisa mencintai Wooyoung. Min tetap meyakinkan dirinya suatu saat rasa cinta itu akan tumbuh.
Di kejauhan nichkhun melihat Min bersama Wooyoung. Awalnya Nichkhun ingin menghampiri Min. Namun, niat nya terhenti karena ia melihat Wooyoung mencium Min.

Part 3 masih ada lohh~ tunggu ya~~ :) comment please~ don't be silent riders

Tidak ada komentar:

Posting Komentar