WHEN THE DARKNESS COME
PART 2
Hey Readers.. cerita
kemarin masih ingat kah? Mau tau next story? Ini nih lanjutannya.. happy
reading.. jangan lupa comment nya ya.. supaya cerita yang admin buat makin bagus
J
“Kita
harus berpisah. Aku~ aku tak ingin menjalin hubungan yang seperti ini. Kita harus putus~” Min pun akhirnya dapat mengucapkannya tanpa
sedikitpun melihat nichkhun. Min pun menghela nafas singkat
-
“Chagi~? Apa kau
bercanda? Lihat Aku! Apa kau lupa ini hari apa?” Khun masih belum bisa
mempercayai kata-kata yang terucap dari bibir Min. Ia meraih kepala Min dan
mengangkatnya sehingga mereka bertatapan.
“Khunnnie
oppa~ Kakakku. Ia satu-satunya keluarga yang ku miliki.
Aku tak mungkin menghianatinya. Aku sudah terlalu sering berbohong padanya” dengan terpaksa Min mengatakan semua ini
NICHKHUN POV
DEG! Aku benar-benar tak habis pikir Min bisa
mengatakan kata itu. Hari ini adalah 100th days anniversary kami dan tadi pagi
aku memberikannya coklat kesukaannya. Apa ini karena ayahku lagi? Ah benar!
Semua ini pasti karena ulah ayahku di masa lalu yang mengambil harta milik keluarga
Min dan membunuh ayahnya dan sekarang ia kabur entah kemana. Aku benci padanya. Kenapa dia harus menjadi ayahku. Namun aku tak bisa
egois. Ya Min
punya hak untuk megambil keputusannya.
“Chagi-ya. Aku bisa mengerti. Baiklah jika kau
ingin mengakhiri hubungan kita. Namun jangan salahkan aku jika aku terus
mengejarmu sampai kapanpun. Karena aku mencintaimu” Ku tatap mata Min dan
mendekatkan wajahku ke wajahnya lalu kuberikan kecupan manis di bibirnya. Min
tersenyum lalu memelukku saat kulepaskan ciumanku dan ia menangis seiring
dengan air hujan yang kini menetes.
-
-
NORMAL POV
Tok tok tok
Tok tok tok
Min mengetuk pintu rumahnya. Hujan semakin
deras membuat suara ketukan pintu Min tidak terdengar oleh chansung. Min pun
memperkeras ketukannya dan menggerak-gerakkan knop pintu. Chansung yang baru menyadari ada yang
datang bergegas membuka pintu karena ia tahu di luar hujan.
“Ah~
Saenggie? Kau basah kuyup. Masuk dan ganti pakaianmu biar
aku yang masak” Chansung mengambil kantong plastik berisi mie yang dibawa Min
Min mengangguk namun dan ia masuk ke kamar.
-
-
“Saenggie! Mienya sudah jadi. Cepat kemari dan
makan bersamaku” Chansung memanggil Min yang masih di dalam kamarnya
-
-
“Oppa!” Min menghampiri chansung dan menarik
tangannya supaya berdiri. Ia memeluk kakak yang sangat ia cintai. Ia minta maaf
karena sudah menjalin hubungan dengan Nichkhun. Ia menceritakan semuanya kepada Chansung
tanpa melepaskan pelukannya.
CHANSUNG POV
“Oppa, aku ingin minta maaf. Selama ini aku
telah berbohong kepadamu. Sebenarnya aku dan Khun berpacaran sejak tiga bulan yang lalu tepatnya
100 hari yang lalu. Dan tadi aku bertemu dengannya. Aku sadar aku harusnya
menuruti apa kata oppa. Dan hari ini aku memutuskan hubunganku dengannya” Min
bercerita sambil memelukku. Aku tak tahu kenapa aku bisa memaafkannya dan masih memeluknya padahal ia telah menghianatiku. Dia memang adik yang
sangat aku sayangi. Dialah satu-satunya orang yang dapat membuat segala
permasalahan yang kuhadapi sirna. Sebenarnya aku juga
merasa kasihan padanya namun ia pantasnya dengan pria dari keluarga yang lebih
baik dari Nichkhun. Ayah dan Ibu pasti
takkan merelakan Min menjadi milik pria dari keluarga yang sangat keji. Tinggal
aku saja yang bisa menjaga Min. Takkan kulepaskan diauntuk menjadi milik orang
secara sembarangan.
-
-
Setelah itu kami makan mie bersama lalu
bermain playstation temanku. Tak
lama orang yang ku tunggu datang. Dia adalah Wooyoung. Adik kelasku sewaktu aku
SMA. Dia lucu dan tampan. Banyak wanita yang suka padanya. Walaupun dulu aku
sempat melarangnya menjadi pacar adikku namun sekarang aku sudah cukup
mempercayainya. Dia mapan dan berasal dari keluarga yang baik. Aku yakin bahwa
Min akan bahagia jika menjadi istrinya. Aku membiarkan Min yang membuka pintu
untuk Wooyoung. Awalnya Min menyambut baik kedatangan Wooyoung. Kami bermain
playstation bersama. Namun, Min berubah menjadi tak nyaman saat aku bilang
ingin dirinya menjadi pacar Wooyoung. Min mulai lesu. Ia tak se semangat tadi.
Sepertinya ia menolak semua ini. Tak apa kalau Min menolak. Aku tak akan
memaksanya.
MIN POV
Mapan dan dari keluarga
yang baik. Kata itu sangat meenyinggung hatiku. Aku marah karena kakakku
seenaknya saja menjodohkanku dengan pria yang baru saja aku kenal. Aku memang
sering melihatnya namun baru kali ini aku bicara padanya. Pria ini memiliki
pipi yang sangat imut. Baik, Pintar, Bertanggung-jawab, dan dari keluarga yang
baik katanya. Namun apa aku mencintainya? Jawabannya TIDAK. Aku hanya bisa
mencintai NICHKHUN oppa saja. Tak mungkin aku akan mencintai orang lain selain
dia. Apa bisa aku mencintainya? Pertanyaan itu membuatku berfikir lagi. Mungkin
aku bisa mencintai orang ini. Mungkin jika aku menjadi pacarnya aku takkan
bersusah payah membuat Nichkhun oppa jauh dariku. Aku memang tak ingin jauh
dari Nichkhun tapi aku tak ingin Khunnie oppa dan kakakku bertemu. Sudahlah. Aku terima saja tawaran kakakku.
NORMAL POV
“baiklah oppa aku mau”
Min mengangguk setelah terdiam beberapa saat
“Apa?” chansung
terkejut ternyata Min yang ia sangka akan menolak ternyata menerimanya.
“Oppa! Aku mau!” Min
mempertegas ucapannya tadi
“Ahh~ benarkah?
Yasudah akan ku panggil Wooyoung” Cansung pun langsung bergegas menghampiri
Wooyoung yang sedang asik dengan laptopnya.
Chansung membisikkan
sesuatu di telinga wooyoung. “Wooyoung-ah! Berita baik! Adikku mau menjadi
pacarmu. Sekarang ajak dia pergi. Jaga
dia baik-baik” wooyoung langsung terkejut dan ia sangat senang. Ia mulai
merapikan bajunya dan menghampiri min. ia tersenyum senang. Min yang melihat
wooyoung menghampirinya menghela nafas panjang. Ia meyakinkan hatinya bahwa ia
bisa mencintai orang ini.
-
“baiklah oppa aku mau”
Min mengangguk setelah terdiam beberapa saat
“Apa?” chansung
terkejut ternyata Min yang ia sangka akan menolak ternyata menerimanya.
“Oppa! Aku mau!” Min
mempertegas ucapannya tadi
“Ahh~ benarkah?
Yasudah akan ku panggil Wooyoung” Cansung pun langsung bergegas menghampiri
Wooyoung yang sedang asik dengan laptopnya.
Chansung membisikkan
sesuatu di telinga wooyoung. “Wooyoung-ah! Berita baik! Adikku mau menjadi
pacarmu. Sekarang ajak dia pergi. Jaga
dia baik-baik” wooyoung langsung terkejut dan ia sangat senang. Ia mulai
merapikan bajunya dan menghampiri min. ia tersenyum senang. Min yang melihat
wooyoung menghampirinya menghela nafas panjang. Ia meyakinkan hatinya bahwa ia
bisa mencintai orang ini.
-
-
Wooyoung mengulurkan
tanggannya dan Min pun menerima uluran tangan Wooyoung. Mereka jalan-jalan
berdua. Min mulai akrab dengan wooyoung yang memang sangat baik terhadapnya.
Bereka bercanda dan tertawa bersama. Min dan Wooyoung mudah akrab karena mereka bias membicarakan hal
yang sama. Mereka berdua sama-sama menyukai girl group jepang yaitu AKB 48. Min
memang sangat fanatic namun wooyoung hanya suka lagu-lagunya saja. Walaupun
begitu, wooyoung sangat mengerti apa yang Min bicarakan. Wooyoung kerap
melontarkan lelucon bahkan ia sering membuat lelucon dan menkaitkannya dengan
Chansung. Min tertawa lepas saat Wooyoung membuat sebuah lelucon tentang
chansung dan Monyet yang berebut pisang.
Walaupun Min mudah
akrab dengan wooyoung, namun ia belum juga bisa mencintai Wooyoung. Min tetap
meyakinkan dirinya suatu saat rasa cinta itu akan tumbuh.
Di kejauhan nichkhun
melihat Min bersama Wooyoung. Awalnya Nichkhun ingin menghampiri Min. Namun,
niat nya terhenti karena ia melihat Wooyoung mencium Min.
Part 3 masih ada lohh~ tunggu ya~~ :) comment please~ don't be silent riders
Tidak ada komentar:
Posting Komentar